Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor 500.000 Ton, Kemendag: Beras Masuk Minggu Terakhir Januari 2018

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita masalah pangan menjadi prioritas pemerintah sehingga dilakukan impor beras khusus 500.000 ton ntuk menutupi kekurangan pasokan.
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengemukakan masalah pangan menjadi prioritas pemerintah sehingga dilakukan impor beras khusus 500.000 ton untuk menutupi kekurangan pasokan.

“‎Masalah pangan menjadi prioritas, jangan dipertentang lagi, karena petani juga konsumen dan membeli beras. Tidak boleh ada kekosongan pasokan. Saya sampaikan dan disosialisasikan itu,” kata Enggar saat konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Kamis (11/1/2018) malam.

Masuknya beras impor khusus rencananya akan dipasok dari Vietnam dan Thailand. Meski sempat diragukan pangan di negara tersebut ikut menipis, pemerintah menjamin akan tetap masuk pada minggu terakhir Januari 2018.

“Kepolisian mendukung penuh karena data yang dimiliki Polri lengkap dan kami akan ambil langkat-langkah yang diperlukan. Beras khusus tidak ada persoalan, hanya sertifikasi yang harus dibenahi,” ujarnya.

Dia menyebut impor dilakukan akibat adanya kekurangan pasokan beras. Kondisi inii juga diyakini tidak membuat pengusaha melakukan penimbunan. Pasalnya akhir Januari nanti akan masuk impor dan berdampak pada penurunan harga pangan utama tersebut.

“Orang tidak akan berani menyimpan beras terlalu lama karena kami mempunyai instrumen HET,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper