Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih 7.000 Ha Laut Balikpapan Tercemar Minyak

Pemerintah berupaya menanggulangi dampak dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang berdasarkan pantauan terbaru satelit mulai bergerak keluar ke arah Selat Makassar, sejak (5/4) kemarin.

Bisnis.com, BALIKPAPAN- Pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menanggulangi dampak dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang berdasarkan pantauan terbaru satelit mulai bergerak keluar ke arah Selat Makassar, sejak (5/4) kemarin.

Adapun hasil analisis citra satelit oleh LAPAN pada 1 April laluluasan tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan seluas 12.987,2 ha.

Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Suryanto Ibrahim, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah bersama Dirjen Gakkum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani meninjau langsung areal terdampak, kemarin.

Via pelabuhan Semayang Balikpapan, mereka meninjau bagian hulu ke jantung kawasan Teluk Balikpapan, kemudian berlanjut ke Selat Makassar.

“Di beberapa spot kecil masih ada lapisan minyak di permukaan, tapi secara umum sudah relatif bersih,” jelas Ridho. Tantangan terbesar saat ini, menurutnya, yakni keberadaan sisa-sisa lapisan minyak di kolong pemukiman atas air milik warga. Seperti di Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Hulu dan Keluarahan Kampung Baru Hilir dan Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02, Kecamatan Balikpapan Barat.

“Masyarakat mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak. Prediksi bisa benar benar bersih ini satu mingguan lagi kira kira,” kata Kepala DLH Balikpapan Suryanto kepada Bisnis.

Suryanto menambahkan Balikpapan memiliki garis pantai 80 kilometer, 15-20 kilometer di antaranya merupakan areal terdampak. "Hari ini makin meluas perkiraan kami mencapai 35-40 km, itu include dengan Teluk Balikpapan,” jelasnya.

Selain pesut, dia mengatakan, ekosistem mangrove ± 34 Ha di Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02, 6.000 tanaman mangrove di Kampung Atas Air Margasari, 2.000 bibit mangrove warga Kampung Atas Air Margasari dan biota laut kepiting ikut terdampak. Upaya pemulihan masih menunggu penyelidikan polisi terkait penyebab patahnya pipa Pertamina.

Suryanto mengatakan pihaknya akan melibatkan perusahaan migas yang beroperasi di sekitar Kaltim.
“Kami ingin perusahaan migas yang menjadi leading. Oleh mereka safety dalam prosesnya akan terjamin. Membersihkan limbah berbahaya seperti ini tidak sembarangan,” ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Balikpapan dan PPU kompak menetapkan 15 hari masa darurat lingkungan sejak akhir pekan lalu. "Kami maunya lebih cepat lebih baik kita cabut status darurat ini setelah lingkungan kita benar benar bersih dari limbah,“ kata Suryanto.

Satu sisi berdasarkan perekaman satelit yang dilakukan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, areal terdampak tumpahan minyak di perairan Kota Balikpapan – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencapai 7 ribu hektare laut.

Luasan yang terdampak terbentang dari Balikpapan dan PPU mencapai 60 kilometer.

“Itu semua menyebar rata-rata dari Penajam dan Balikpapan. Perekaman kami lakukan pasca kejadian melihat dampak yang tercemar,” kata Kepala P3E Kalimantan, Tri Bangun L. Sony dihubungi Bisnis, Kamis (5/4).

Potensi kerusakan lingkungan secara jangka panjang kata dia sangat mungkin terjadi. Satu sisi, KLHK, kata Bangun, juga merampungkan kajian ganti rugi akibat minyak pada kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

“Ini prosesnya menyangkut perdata terlepas dari penyebabnya. Tim KLHK yang akan menangani sudah bergerak sejak Minggu,” jelasnya.

Sementara itu, General Manager (GM) Pertamina Refinery Unit (RU) V Togar MP mengatakan selain focus penanganan pembersihan pantai yang sudah menunjukan perubahan signifikan pihaknya juga sedang mendata dampak sosial yang terjadi di masyarakat.

“Korban meninggal dunia kami juga akan menyantuni. Kami juga turut berbelasungkawa,” pungkasnya dalam jumpa pers.

Adapun pantauan media ini di lapangan tumpahan minyak sendiri sebelumnya menggenangi permukaan perairan Balikpapan-PPU radius 3-4 kilometer dari Barat ke Timur dengan lebar hingga 500 meter kini mulai berkurang.

Serupa dengan ceceran crude oil milik PT Pertamina RU V itu di garis pantai Balikpapan. Beragam unsur masyarakat, komunitas, LSM, terus bahu membahu membersihkan ceceran minyak.

Dalam keterangan resminya, KSOP Semayang Balikpapan melaporkan sebanyak 2.331 kilo liter minyak berhasil diangkat dari permukaan air sampai kemarin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fariz Fadillah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper