Bisnis.com, BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan cuaca di Kota Balikpapan pada 4 Januari 2019 mengalami hujan lokal.
Dilansir dari data BMKG, Jumat (4/1/2019), suhu udara dini hari di Kota Balikpapan menyentuh 24 derajat celcius dengan potensi hujan lokal. Tingkat kelembapan udara mencapai 100%, dan kecepatan angin diprediksi 9 kilometer per jam.
Pada siang hari, suhu minimum akan naik menjadi 28 derajat celcius, tingkat kelembapan 70%, dan masih akan mengalami hujan lokal. Pada malam hari, suhu minimum kembali turun ke angka 25 derajat celcius dengan tingkat kelembapan udara 85% disertai hujan lokal.
BMKG juga melansir di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, ada probabilitas 50% mengalami hujan.
Sebelumnya, BMKG juga merilis peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. Berdasarkan hasil identifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan.
Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Adapun provinsi yang diperkirakan terkena dampak angin kencang itu adalah; Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta. Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku.
Pulau Kalimantan diprediksi sudah tidak mengalami dampak tersebut sejak 4 Januari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
