Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltara Dorong Perikanan & Pertanian Agar Tumbuh Positif

Potensi perikanan dan pertanian di Provinsi Kaltara diharapkan dapat terus tumbuh membaik. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sebatik pada 14 hingga 15 Januari 2019.
Ilustrasi/Bisnis-Rachman
Ilustrasi/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, TARAKAN – Potensi perikanan dan pertanian di Provinsi Kaltara diharapkan dapat terus tumbuh membaik. Ini disampaikan Gubernur Kaltara  Irianto Lambrie saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sebatik pada 14 hingga 15 Januari 2019.

Pada kunjungan kerja tersebut, Irianto sempat meninjau tambatan perahu yang dibangun Pemprov Kaltara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Tambatan ini didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018 dengan nilai Rp198.344.000. Lokasinya di Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik Barat.

“Saya menilai keberadaannya cukup strategis, dan sangat diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas hasil perikanan di wilayah ini. Sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan para nelayan yang ada,” kata Irianto dalam keterangan resminya.

Bangunan yang sebagian besar berupa kayu keras ini, memiliki tambatan kapal atau perahu seluas 159 meter persegi. Dengan luasan tersebut, total kapal yang dapat melakukan tambat atau berlabuh sebanyak 35 unit untuk kapal berkapasitas 3 hingga 5 Gross Ton (GT).

“Jadi, hasil nelayan baik nelayan tangkap maupun budidaya dapat ditempatkan disini. Diperkirakan jumlah produksi ikan atau udang yang diproduksi melalui tambatan ini sekitar 300 kilogram per hari,” jelas Irianto.

Dampak positif lain dari keberadaan proyek infrastruktur bidang perikanan ini, adalah pengendalian banjir. Lantaran, bersamaan dengan dibangunnya tambatan perahu ini juga dilakukan pengerukan sungai untuk memperlancar arus transportasi perahu dan aktivitas nelayan lainnya.

Untuk bidang pertanian, selain mengandalkan APBD, Pemprov Kaltara melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) juga memperjuangkan upaya peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi melalui APBN.

Lewat APBN, kini para petani padi di Pulau Sebatik, utamanya yang berada di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat sudah dapat memproduksi beras dari hasil panennya dengan lebih efektif dan efisien.

Hal ini dikarenakan telah terbangunnya Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi di desa tersebut.

“RMU ini dibangun menggunakan dana APBN 2018 Kementerian Pertanian dengan nilai sekitar Rp800 jutaan,” tutur Irianto usai meresmikan pengoperasian RMU Desa Binalawan, Selasa (15/1) sore.

RMU ini memiliki kapasitas total sekitar 10 ton, dengan rata-rata produksi per jamnya sebanyak 30 ton padi.

“Untuk menggilling padi dari hasil panen petani, RMU ini hanya butuh waktu sekitar 20 menit per karung (ukuran 10 kilogram). Dari itu, saya kira sangat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas padi yang dihasilkan di desa ini,” jelas Irianto.

Adapun rata-rata hasil panen padi di Desa Binalawan mencapai 3 hingga 4 ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eldwin Sangga
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper