Bisnis.com, BALIKPAPAN – Gedung Klandasan di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang selama ini dioperasikan sebagai gedung parkir pegawai negeri sipil, mulai dialihfungsikan sebagai Balikpapan Creative Center yang menyediakan gerai dari 22 pelaku usaha.
Panitia HUT – 122 Kota Balikpapan, Glen Nirwan menyatakan Pemerintah Kota Balikpapan memang menyadari bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan tidak bisa lagi mengandalkan sektor minyak dan gas.
Oleh sebab itu, pada rangkaian acara HUT-122 Kota Balikpapan, telah diresmikan dan dibuka Balikpapan Creative Center bertempat di Gedung Parkir Klandasan.
“Kita butuh pendapatan baru untuk Balikpapan. Pendapatan baru yang bisa semua sektor dan bisa semua umur melaksanakan, artinya ini murah. Ekonomi kreatif tidak mahal. Tidak seperti membuat perusahaan minyak atau perusahana coal mining dan butuh besar modalnya,” kata Glen di Lapangan Merdeka pasca penyelenggaraan HUT-122 Kota Balikpapan, Minggu (10/2/2019).
Dia menyebut saat ini ekonomi kreatif sudah diarahkan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini juga yang mau digencarkan di Balikpapan. Pasalnya, saat ini ada 22 total tenant yang sudah membuka gerai di Gedung Klandasan, Balikpapan Creative Center. Adapun sejumlah tenant bergerak di bidang sandang, kuliner, dan aplikasi, serta permainan digital.
“Itu semua diatur oleh Forum Ekonomi Kreatif. Maka kemarin kami undang semua perusahaan di Balikpapan seperti PLN [Perusahaan Listrik Negara], Astra, BNI, untuk mereka memanfaatkan gedung ini. Tidak hanya enak, mereka bisa makan dan meeting, sehingga bagaimana caranya itu bisa berkesinambungan,” ungkap Glen.
Selain Balikpapan Creative Center, pembukaan HUT-122 Kota Balikpapan diawali dengan Festival Seribu Bunga. Salah satu tujuan dari Festival Seribu Bunga ini akan Glen adalah untuk meningkatkan ekonomi bisnis tanaman dan bunga hias di Balikpapan.
“Kita berkreasi, teman-teman dari florist ingin menampilkan kreasi mereka yang seperti apa sih, ini mudah-mudahan untuk menambah penjualan mereka karena ini ajang promosinya mereka. Dilihat oleh masyarakat banyak dan dilihat dari pemerintahan juga dan ke depannya usaha mereka akan lebih mudah untuk berkembang,” kata Glen.
Dia menilai sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan bahwa bisnis florist ini memang memerlukan ajang atau wadah sejenis festival ini menggeliatkan pertumbuhan bisnis kreatif tanaman dan bunga hias.
Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan memasuki usia yang ke 122, Balikpapan perlu mendorong sektor ekonomi lain di luar sektor minyak dna gas yang selama ini menjadi andalan.
Tujuannya agar sektor ekonomi baru itu bisa menjadi penopang baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Adapun sektor ekonomi yang dibidik Pemkot Balikpapan adalah industri kreatif.
Rizal menyatakan, Balikpapan masih menjadi kota di Kalimantan Timur yang memiliki fasilitas penunjang perkotaan yang paling baik. Oleh sebab itu, akan potensial untuk membangun sektor ekonomi lain atau kota jasa selain industri pengolahan minyak.
Baca Juga
Selain UMKM, dia juga ingin agar Balikpapan bisa berkembang sebagai kota perdagangan dan pariwisata, serta kota untuk meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) di Kalimantan.
“Kita menyadari ke depannya potensi ekonomi sektor migas akan terus menunjukkan tren menurun, ini merupakan keniscayaan dan tidak dapat bergantung terhadap sektor ini secara terus-menerus. Sebagai solusinya akan mengalihkan fokus meningkatkan pengembangan industri kreatf dan menjadi titik berat perekonomian kita di tahun mendatang,” ujarnya.
Rizal juga menyatakan langkah ini akan segera dikonkretkan dengan memfungsikan Gedung Parkir Klandasan sebagai sentra industri kreatif. Dia berharap Balikpapan bisa menjadi industri kreatif di Pulau Kalimantan.