Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbar Minta Malaysia Aktif Cegah Narkoba Masuk ke Indonesia

Pemerintah Malaysia terkesan diam terkait masuknya narkoba dari negara tetangga tersebut ke Indonesia, khususnya Kalbar.
Wadir Resnarkoba Polda Aceh AKBP Heru Suprihasto (kedua kiri), Kapolres AKBP Ari Lasta Irawan (kiri), Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh Safuadi (tengah) menghadirkan sejumlah tersangka beserta barang bukti tangkapan 25 kilogram Sabu-sabu selundupan, di Mapolres Lhokseumawe, Aceh, Senin (26/8/2019). Tim patroli Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan 25 kilogram sabu-sabu dari Malaysia yang dipasok bersama 70 ton bawang merah./Antara-Rahmad
Wadir Resnarkoba Polda Aceh AKBP Heru Suprihasto (kedua kiri), Kapolres AKBP Ari Lasta Irawan (kiri), Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh Safuadi (tengah) menghadirkan sejumlah tersangka beserta barang bukti tangkapan 25 kilogram Sabu-sabu selundupan, di Mapolres Lhokseumawe, Aceh, Senin (26/8/2019). Tim patroli Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan 25 kilogram sabu-sabu dari Malaysia yang dipasok bersama 70 ton bawang merah./Antara-Rahmad

Bisnis.com, POTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyatakan, pemerintah Malaysia terkesan diam terkait masuknya narkoba dari negara tetangga tersebut ke Indonesia, khususnya Kalbar.

"Kasus anjing gila (rabies) dan asap akibat Karhutla saat masuk wilayah Malaysia, mereka ribut. Tetapi ketika masuk narkoba dari sana (Malaysia) ke Indonesia mereka diam," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa (27/8/2019).

Gubernur Sutarmidji menjelaskan, pihaknya menyampaikan apa adanya kondisi saat ini dimana banyak penangkapan narkoba dari Malaysia di wilayah Kalbar, sehingga diharapkan pemerintah Malaysia juga dapat serius dalam menangani permasalahan tersebut.

"Saya tadi sudah minta data total pengungkapan kepada Polda Kalbar, ternyata sekitar 99 persen ini semua berasal dari Malaysia. Jadi tanggung jawab saya adalah melaporkan ini kepada Kemenlu agar berkoordinasi dengan Malaysia supaya mereka juga tegas terhadap kasus-kasus narkoba," katanya menegaskan.

Sutarmidji menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia, karena berdasarkan data Polda Kalbar dari Januari hingga Agustus 2019, berdasarkan pengungkapan yang dilakukan aparat, sebagian besar narkoba itu berasal dari Malaysia yang masuk melalui perbatasan.

"Ke depan kami juga akan memprioritaskan membenahi kawasan perbatasan baik dari fasilitas maupun SDM-nya (sumber daya manusianya). Apalagi, terbukti bahwa narkotika ini bisa lolos dari jalur udara, apalahi jalur darat. Hal yang paling membahayakan saja bisa masuk apalagi barang perdagangan lain, sehingga harus segera dibereskan," katanya.

Sebelumnya, Satuan Reserse Narkoba Polresta Pontianak mengungkap upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 26 kilogram yang diduga kuat masuk dari Malaysia. Aparat juga mengamankan tiga tersangka, yakni Ahmad Sajali (24) warga negara Indonesia asal Kalimantan Selatan, dan dua warga Malaysia, yaitu Kelvin Kho Ngiap Chuan anak Kho Thong Yew (25) dan Jakson Tan Liang Yew anak Tan Choon Hui (30).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper