Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penajam Paser Utara Punya Lahan 300.000 Ha

Wilayah Penajam Paser Utara telah mengantongi kawasan seluas 300.000 ha yang bisa dimanfaatkan sebagai bakal ibu kota negara.
Kabupaten Penajam Paser Utara/JIBI
Kabupaten Penajam Paser Utara/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Wilayah Penajam Paser Utara telah mengantongi kawasan seluas 300.000 ha yang bisa dimanfaatkan sebagai bakal ibu kota negara.

Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud mengatakan siap melaksanakan apapun keputusan dan arahan Presiden RI Joko Widodo terkait dengan pemindahan ibu kota.

Dia menyebutkan, ide pemindahan ibu kota bukanlah hal baru karena sudah sejak lama dicanangkan oleh Presiden Soekarno, tetapi hal ini akan menjadi catatan emas bagi Presiden Joko Widodo.

Selain itu dia menyebutkan bahwa, sejarawan dunia dari Belanda dan Australia juga telah menganggap Kalimantan sebagai poros maritim utamanya di Penajam, Paser Utara.

Kebijakan bappenas pun akhirnya melahirkan penajam ditunjuk sebagai ibu kota negara berdekatan dengan Kutai Kartanegara

“Besok sudah siapkan lahannya dimana titiknya kami akan komunikasikan pemerintah pusat, Bappenas dan Presdien dimana akan dibangun. Sudah harus dan wajib disiapkan,”katanya Selasa (27/8/2019).

Dia mengatakan saat ini lahan yang disiapkan sudah mencapai 300.000 ha. Pihaknya tinggal menunggu arahan presiden.Pada intinya, lanjut dia, ibu kota  baru yang diciptakan akan berkonsep smart, green , dan beautiful.

Dari aspek lingkungan hijau, hutan yang ada bukan dihilangkan tetapi diperindah. Hal ini akan menonjolkan konsep Kalimanta sebagai negara jantung oksigen dan poros maritim dunia

Selain itu, terkait dengan lahan negara yang sudah disiapkan dia mengharapkan tidak akan menciptakan konflik ataupun masalah lainnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh adat tokoh masyarakat.

“Dengan mewujudkan sila kelima. Ketika ibu kota dipindah wilayah timur akan terbangun. Orang pesisir timur laut seperti Kalimantan indonesia tengah Makassar Maluku hingga Papua, selama ini kami merasa di-anak tirikan. Dengan keputusan ini, kami optimis pembangunan melesat. Apalagi pusat akan mendukung pengembangan SDM,” tekannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper