Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Balikpapan Belum Pernah Dilibatkan Dalam Persiapan Ibu Kota Baru

Padahal, Balikpapan merupakan pintu lalu lintas menuju kawasan ibu kota negara baru.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan paparan dalam Talkshow Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara./Anitana Widya Puspa
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan paparan dalam Talkshow Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara./Anitana Widya Puspa

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan selama ini belum pernah dilibatkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait dengan persiapan pemindahan ibu kota. Padahal, Balikpapan merupakan pintu lalu lintas menuju kawasan ibu kota negara baru.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan hal tersebut menjadi tanda tanya besar karena pihaknya selama ini hanya mempersiapkan diri secara internal tanpa memperoleh penjelasan dari Bappenas.

“Bahkan ketika tiga provinsi sebagai kandidat ibu kota, tidak pernah dikawal Kementerian PPN/Bappenas, sehingga begitu pengumuman oleh menteri sebagai ibu kota, spekulan sudah muncul,” katanya dalam Talkshow Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara, Selasa (1/10/2019) malam .

Hal tersebut, lanjut Rizal, membuat pihaknya kewalahan dan berdampak terhadap permintaan masyarakat atas izin mengolah tanah negara (IMTN) melonjak. Balikpapan memang memiliki skema pengurusan sertifikat tanah menggunakan IMTN. Padahal, selama ini komposisi lahan di Balikpapan adalah 52% tidak terbangun dan 48% lahan terbangun.

“Kalau tidak ada persiapan akan karam ini. Kami tidak ingin kota penyangga kewalahan. Padahal sebelum ibu kota dibangun yang duluan jadi ibu kota Balikpapan karena lalu lintas logistik pergerakan orang di sini. Sehingga kami harus dikawal RTRW dan RTDR karena perlu penyesuaian,” imbuhnya.

Selain itu, imbuh Rizal, Balikpapan juga memiliki kendala terbatasnya sumber air baku mengingat selama ini daerah tangkapan air hanya berasal dari Hutan Lindung Sungai Wain dan Hutan Lindung Sungai Manggar. Akibatnya, Kota Minyak ini masih kekurangan air baku sebesar 600 liter per detik. 

Pihaknya memang berencana mengambil air dari Sungai Tengin yang lokasinya berdekatan dengan ibu kota negara. Apabila terealisasi, waduk ini juga dapat menjadi sumber air baku bagi ibu kota negara baru.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pihaknya memang belum secara resmi melibatkan daerah penyangga dalam persiapan pemindahan ibu kota ini karena tidak ingin menimbulkan hiruk pikuk yang belum diperlukan. Dia menyebutkan penelitian pemindahan ibu kota sudah dilakukan secara intensif sejak 2017.

"Tapi pasti akan kami libatkan. Karena sebelum ibu kota itu benar-benar siap, Balikpapan ini yang akan menjadi ibu kota terlebih dahulu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper