Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peminat Rumah Bersubsidi Diprediksi Meningkat pada 2020

Peminat rumah bersubsidi di Banjarmasin diyakini meningkat pada 2020.
Suasana di proyek perumahan bersubsidi./JIBI-Nurul Hidayat
Suasana di proyek perumahan bersubsidi./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BANJARMASIN - Peminat rumah bersubsidi di Banjarmasin diyakini meningkat pada 2020.

Direktur PT Awang Sejehtera Permai, M Fazrin mengatakan dengan kondisi ekonomi Banua yang belum membaik sekarang, oleh karenanya membangun perumahan bersubsidi lebih menguntungkan ketimbang perumahan komersil.

"Rumah komersil saat ini pasarnya sedang stagnan seiring belum membaiknya ekonomi Banua. Makanya pengembang banyak yang membangun rumah bersubsidi walau secara keuntungan lebih sedikit," ujarnya, Senin (2/12/2019).

Perusahaannya kini banyak konsen menggarap perumahan bersubsidi. Bahkan untuk Tahun 2020 mendatang sudah dipersiapkan beberapa hektare lahan di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar untuk dibangun perumahan bersubsidi.

Peminat Rumah Bersubsidi Diprediksi Meningkat pada 2020
Direktur PT Awang Sejehtera Permai M Fazrin./Bisnis-Arief Rahman

"Pasarnya untuk rumah bersubsidi masih menjanjikan di Kalsel. Walau pun persaingannya kian kompetitif karena hampir semua pengembang bermain dipasar tersebut," tambahnya.

Walau menjanjikan membangun perumahan bersubsidi diakuinya tetap memiliki berbagai tantangan tersendiri di Tahun 2020 mendatang. Salah satunya terkait koutanya di Kalsel yang masih belum dapat dipastikan oleh Pemerintah Pusat.

"Kita masih menunggu terkait kuota ini, semoga bisa meningkat di Tahun 2020 mendatang. Hal ini penting agar kami bisa menyediakan lebih banyak perumahan bersubsidi bagi masyarakat," harapnya.

Sebelumnya, pengembang rumah bersubsidi lainnya di Kota Banjabaru H Muchlis juga mengakui, untuk tahun depan prospek perumahan bersubsidi masih menjanjikan untuk digarap oleh pengembang.

"Sekitar 80 persen pengembang di Kalsel kini berpindah menggarap perumahan bersubsidi. Untuk perumahan komersil memang masih ada, tapi hanya pengembang besar saja," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arief Rahman
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper