Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Daerah Pariwisata, Calon Ibu Kota Diminta DPR buat RIPPDA

Sebagai calon ibu kota, Kaltim sejatinya memiliki banyak potensi wisata. Namun, minimnya anggaran di sektor tersebut, membuat persiapan tak maksimal. DPR meminta pemda memiliki RIPPDA jika ingin mendapat alokasi khusus.
Keindahan bawah laut di Kepuluan Derawan Kalimantan Timur/Youtube
Keindahan bawah laut di Kepuluan Derawan Kalimantan Timur/Youtube

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur mengebut target-target kerja dari berbagai lini menyambut perpindahan ibu kota negara baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Salah satunya di sektor pariwisata.

Akan tetapi, dana yang minim membuat Kalimantan Timur (Kaltim) sulit mengembangkan industri tourism. Tahun lalu, anggarannya hanya sekitar Rp18 miliar.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengatakan bahwa agar dapat alokasi khusus, daerah perlu merumuskan rencana induk pembangunan pariwisata daerah (RIPPDA). Isinya terkait perencanaan, visi, cita-cita, strategi yang akan dikembangkan, dan cara pembangunannya.

“Salah satu syarat untuk mendapatkan alokasi dana khusus dari pemerintah pusat adalah perencanaan yang dituangkan dalam RIPPDA,” katanya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (28/2/2020).

Hetifah menjelaskan bahwa pemerintah daerah di Kaltim masih ada yang belum menyusun RIPPDA. Padahal potensi wisata Bumi Etam banyak. “Saat ini banyak pariwisata di daerah yang menjadi prioritas pembangunan salah satunya adalah Derawan,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, devisa yang didapat dari sektor pelancongan pada 2018 mencapai USD19,29 miliar. Jumlah itu naik menjadi USD20 miliar tahun lalu.

Sementara dari sisi ekspor industri kreatif meningkat tipis kurang dari 2 persen. Besarannya USD21,2 miliar menjadi USD22,06 miliar pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper