Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Kaltim Dinilai sudah Akrab dengan Jenis Surat Utang Negara

Pemerintah telah membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR012. Tanggal penerbitan dilakukan pada 26 Maret mendatang.
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah telah membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR012. Tanggal penerbitan dilakukan pada 26 Maret mendatang.

Tingkat kupon imbal balik SR012 sebesar 6,30 persen dengan tenor 3 tahun. Kupon yang ditawarkan sama dengan surat berharga negara (SBN) ritel sebelumnya, yakni SBR009. Namun, SR012 lebih rendah bila dibandingkan dengan seri yang sama sebelumnya yakni SR011 sebesar 8,05 persen.

Wakil Ketua Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalimantan Timur (Kaltim), Alexander Sumarno mengatakan bahwa sukuk ritel sangat terjangkau bagi masyarakat jika dibanding dengan deposito.

Meski dengan modal hanya Rp1 juta, sukuk bisa memberikan imbal hasil. Belum tentu itu didapat dengan deposito. Dia melihat masyarakat Kaltim mulai tersadarkan dengan investasi semacam ini.

“Saya pernah datang di acara surat utang negara waktu pertama kali sekitar 15 tahun lalu. Antusias masyarakat untuk kelasnya Kaltim cukup tinggi. Dan yang beli lumayan-lumayan besar,” katanya saat dihubungi, Jumat (13/3/2020)

Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan dan Edukasi Publik Direktorat Pembayaran Syariah, Azwin Nasution mengatakan bahwa berdasarkan data terakhir, SR012 sudah mencapai angka penjualan Rp7 triliun.

“Target yang ditawarkan sekitar Rp8 triliun. Batas akhir penawaran tanggal 18 Maret,” jelasnya.

Berdasarkan cacatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kontribusi sukuk negara dalam pembangunan sejak 2008 hingga Februari 2020 sebesar Rp1.253 triliun. Surat berhaga syariah dibandingkan dengan konvensional meningkat 18 persen setiap tahunnya.

Sebaran alokasinya sampai tahun ini adalah 89 proyek infrastruktur perhubungan, 592 jalan, 576 sumber daya air, 1.176 sarana dan prasarana fasilitas pelayanan umum keagamaan, serta 473 fasilitas pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper