Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelanjutan Kereta Kawasan Industri Buluminung Belum Jelas

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rusia, dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sedang mengupayakan koordinasi.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini telah mengembangkan sektor industri yang terletak di Kawasan Industri Buluminung (KIB).

Kawasan Industri Buluminung terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan bagian dari pengembangan potensi pesisir. Dimana dapat menjadi akses ke berbagai kota dan kabupaten lain di Kaltim serta merupakan akses nasional dan internasional melalui selat Makassar.

Kepala Bagian Pembangunan Setkab Penajam Paser Utara (PPU) Nicko Herlambang mengatakan bahwa saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang berada di kawasan tersebut di antaranya adalah Waskita Beton Precast, Pelabuhan CPO Astra, PT Fajar Surya Swadaya, PT Agra Bareksa Indonesia, Eastkal Supply Base, dan Terminal Khusus Batubara PT Penajam Prima Coal.

Kendati demikian, terdapat beberapa kendala yang membuat industri tertentu belum dapat mendirikan bangunannya di kawasan tersebut. Di antaranya adalah proyek rel kereta api yang menjadi bagian dalam Russian Tekno Park.

“Kendala Rusia adalah terkait dengan studi kelayakan karena untuk lahan sendiri sudah dibebaskan, tapi karena masih ada yang tidak sesuai dari mereka sehingga harus tertunda dulu,” ucapnya, Rabu (14/10/2020).

Nicko menyebutkan bahwa antara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rusia, dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sedang mengupayakan koordinasi dalam rangka pembahasan mengenai kelanjutan proyek tersebut, akan tetapi masih terkendala waktu.

“Kemarin sudah kepengin zoom meeting, tapi ada kendala dari pihak investornya jadi harus tertunda dulu,” pungkasnya

Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) PPU Yunita mengatakan bahwa terdapat dua investor yang dalam pembuatan rel kereta api yaitu dari Rusia dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kalau dari Rusia itu sudah ada pembebasan lahan. Dari Kemenhub sampai tahun 2018 masih penyusunan studi kelayakan yang rencananya akan selesai tahun ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper