Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Hadapi Tantangan dan Peluang Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi

Dibalik tantangan-tantangan yang ada, Tutuk merasa optimis hal tersebut mampu diatasi mengingat potensi ekonomi Kaltim sangat besar.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur (BI KPw Kaltim) menyatakan Kaltim menghadapi sejumlah tantangan dan peluang dalam pemulihan ekonomi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono menyampaikan bahwa dalam mempercepat pemulihan ekonomi tersebut, pihaknya melihat beberapa tantangan.

“Pertama, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kaltim relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kalimantan maupun nasional dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya dalam Rapat Tahunan BI, Kamis (3/12/2020).

Tutuk menambahkan rendahnya rata-rata pertumbuhan ini seiring masih dominannya sektor ekstraktif batubara. Hal ini menjadi tantangan mengingat semakin terbatasnya tren kenaikan harga dan permintaan batubara global karena beberapa negara tujuan ekspor mulai beralih ke sumber energi baru terbarukan.

Kedua, Kaltim masih bergantung pada komoditas pangan strategis dari daerah lain, sehingga dapat menyebabkan harga bahan pangan bergejolak akibat kurang lancarnya pasokan atau distribusi atau tidak efisiennya mekanisme pasar.

Tutuk menjelaskan bahwa sejak akhir 2019, inflasi bahan makanan di Kaltim sering bergejolak dan membuat inflasi pangan relatif tinggi. Untungnya selama ini inflasi transportasi khususnya tiket pesawat banyak mengalami deflasi dan membuat inflasi Kaltim relatif rendah.

Dengan demikian, perlu melakukan antisipasi terhadap tekanan inflasi dari bahan pangan strategis ketika aktivitas masyarakat dan inflasi dari transportasi kembali normal.

Tantangan ketiga adalah lesunya kinerja pembiayaan UMKM perbankan yang merupakan tulang punggung penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteran masyarakat yang diiringi tingkat NPL atau kredit macet yang relatif tinggi.

Kondisi ini tidak lepas dari dampak Covid-19 serta besarnya pengaruh sektor pertambangan yang melemahterhadap sektor lain yang turut melemahkan UMKM Kaltim.

Dibalik tantangan-tantangan yang ada, Tutuk merasa optimis hal tersebut mampu diatasi mengingat potensi ekonomi Kaltim sangat besar.

Dia meyakini terdapat solusi untuk melakukan percepatan pemulihan dan transformasi ekonomi dengan baik melalui strategi kebijakan yang baik dan sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan.

Mengenai tingginya ketergantungan ekonomi Kaltim terhadap ekspor batu bara, salah satu solusi yang ada yaitu penguatan kebijakan percepatan hilirisasi yang bermuatan teknologi dan lebih bernilai tambah serta memiliki dampak ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja yang luas.

“Denyut hilirisasi di Kaltim kini sudah mulai terasa seiring dengan mulai terealisasinya berbagai proyek hilirisasi seperti penambahan kapasitas industri pengolahan CPO menjadi biodiesel serta adanya proyek pengolahan coal to methanol”, ungkapnya.

Adanya proyek coal to methanol yang memanfaatkan cadangan batu bara Kaltim yang besar seyogyanya menimbulkan efek domino positif kedepan dengan meningkatnya investasi berkualitas untuk membangun hilirisasi lebih jauh di Kaltim.

Adapun, dalam perkembangan coal to methanol tersebut dapat pula muncul industri methanol to Olefin dan industri turunan lain. Sehingga diperlukan penciptaan iklim yang kondusif bagi masuknya investasi yang membangun industri hilir di Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper