Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peremajaan Sawit Rakyat Kalsel Memperkuat Daya Tahan Ekonomi

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah kelapa sawit, khususnya untuk perkebunan rakyat.
Benih Sawit. /PTPN 5
Benih Sawit. /PTPN 5

Bisnis.com, SAMARINDA — Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA melakukan penanaman sawit secara simbolis yang menandai pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah kelapa sawit, khususnya untuk perkebunan rakyat. Acara tersebut turut dihadiri oleh Perwakilan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bupati Tanah Laut beserta jajaran forkopimda serta perwakilan vertikal dan perbankan.

Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal menyatakan sektor pertanian adalah salah satu sektor yang dapat bertahan di era pandemi secara nasional, termasuk masa depan Kalsel.

“Untuk saat ini memang penyumbang devisa terbesar kita adalah tambang. Namun tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, masa depan kita adalah pertanian,” ujarnya dikutip dari Media Center Kalsel, Kamis (15/4/2021).

Safrizal menuturkan bahwa sektor sawit, baik sawit rakyat maupun sawit perusahaan atau swasta harus sama-sama maju.

“Terutama untuk perkebunan rakyat harus disubsidi oleh anggaran agar dapat maju berbarengan dengan sektor perkebunan swasta, agar sama-sama membantu perekonomian negara,” tuturnya.

Senada, Dirjen Perkebunan yang diwakili Agus Hartono mengungkapkan bahwa sumber dana dari program PSR ini sendiri adalah dari hasil pungutan ekspor yang dikelola oleh BPDB.

“Sumber dana dari program ini adalah dana dari pungutan ekspor yang di sub kelolakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan yang bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian," ungkapnya.

Adapun, Agus yang juga menjabat Ketua Tim PSR, juga memaparkan 3 sasaran PSR atau replanting sawit.

“Ada 3 sasaran PSR atau replanting, yaitu kelapa sawit yang berumur diatas 25 tahun, yang kedua produksinya kurang dari 10 hektare per tahun dan yang ketiga adalah benih yang tidak bersertifikat,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper