Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kaltim Siap Menuai Hasil Positif di Paruh Kedua 2021

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim Yadi Robyan Noor menyampaikan sejumlah strategi untuk mendorong aktif para pelaku usaha perdagangan ekspor di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Kaltim Kariangau Terminal. /Kaltim Kariangau
Kaltim Kariangau Terminal. /Kaltim Kariangau

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) siap melanjutkan capaian positif di sektor dagang luar negeri khususnya ekspor nonmigas pada semester II/2021.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim Yadi Robyan Noor menyampaikan sejumlah strategi untuk mendorong aktif para pelaku usaha perdagangan ekspor di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Kita udah terlatih bagaimana menyiasati ini (pandemi Covid-19) dalam satu tahun terakhir, tetap tidak boleh berhenti. [Dilihat] mana yang prioritas, karena saat ini kapasitas produksi [terbatas] 50 persen, jadi [tinggal] bagaimana membaca situasi terakhir sehingga ketika dilakukan menguntungkan semua pihak,” ujarnya, Rabu (21/7/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, nilai ekspor Kaltim pada Mei 2021 mencapai US$1,76 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 84,90 persen secara tahunan.

Jika dirinci, ekspor barang non migas mencapai US$1,68 miliar atau naik 20,12 persen dibanding April 2021, sedangkan ekspor barang migas mencapai US$80,81 juta yang hanya naik 0,57 persen dibanding April 2021.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar US$6,36 miliar dari Januari hingga Mei 2021, atau meningkat 27,71 persen dibandingkan dengan neraca perdagangan pada periode yang sama di tahun 2020 yang surplus sebesar US$4,98 miliar.

Pria yang akrab disapa Roby itu menuturkan akan terus mengoptimalisasi ekspor nonmigas yaitu sumber daya alam Kaltim, berupa turunan dari hasil perkebunan, pertanian dan perikanan melalui pengklasteran sejumlah komoditas agar lebih mudah untuk di ekspor.

“Kami berupaya mengklasterisasi [komoditas], supaya mereka bisa [ekspor] bersamaan,” tuturnya.

Menurutnya, Kaltim mendapatkan potensi lebih besar dalam hal produksi apabila sejumlah komoditas, seperti rumput laut, lidi nipah, amplang dan sebagainya masing-masing dibuat klaster.

Dia mencontohkan, saat ini produksi rumput laut yang ada di Kota Bontang memiliki kapasitas 20 hingga 30 ton untuk satu kali panen dalam 45 hari.

Selain itu, terdapat Amplang Kaubun yang sudah mendapat pesanan untuk memenuhi 14 outlet di Taiwan sampai dengan 2022 dan lidi nipah yang bukan hanya memenuhi permintaan di pasar domestik melainkan juga diekspor ke luar negeri dengan menyerap tenaga kerja cukup besar.

“Mereka (produsen lidi nipah) menjadi host [dari] 2.400 penduduk, [artinya] ada penyerapan tenaga kerja,” terang Roby.

Adapun, Roby menjelaskan pihaknya telah menyiapkan kemudahan ekspor lewat pelabuhan-pelabuhan di Kabupaten berau, Kota Bontang, Samarinda dan Balikpapan serta telah melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak penyedia jasa kontainer yang telah disambut baik, sehingga mendapat jaminan pengiriman.

“Ekspor pekerjaannya tidak mudah, tapi kalau kita latih dari pelaku, kita klasterkan [komoditas] sejenis, maka mereka dapat memenuhi kuota kontainer yang stand by. Kalau sendiri-sendiri kan biaya lebih besar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper