Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Terbatasnya Permintaan Pangan, Kaltim Alami Deflasi 0,02 Persen Juli 2021

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) Tutuk SH Cahyono menyatakan hal tersebut bersumber dari terbatasnya permintaan untuk sejumlah komoditas pangan di tengah pasokan yang terjaga.
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02 persen pada Juli 2021.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) Tutuk SH Cahyono menyatakan hal tersebut bersumber dari terbatasnya permintaan untuk sejumlah komoditas pangan di tengah pasokan yang terjaga.

Berdasarkan data BI Kaltim, daging ayam ras menjadi komoditas utama penyumbang deflasi Kaltim dengan andil deflasi sebesar 0,08 persen  terhadap IHK Kaltim dan mengalami deflasi mencapai 3,84 persen secara bulanan

“Kedepan, monitoring pasokan komoditas pangan Kaltim perlu untuk terus dilakukan secara rutin seiring dengan adanya potensi perpanjangan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia yang berisiko mengganggu kelancaran distribusi pasokan,” dikutip dalam keterangan resmi, Senin (2/8/2021).

Tutuk menyebutkan secara tahunan inflasi IHK tercatat sebesar 1,12 persen atau inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 1,27 persen.

“Berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi Juli 2021 utamanya bersumber dari penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki,” sebutnya.

Tutuk menambahkan, permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan relatif terbatas seiring dengan adanya kebijakan pembatasan mobilitas.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,19 persen setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,12 persen,” katanya.

Selain itu, Tutuk memaparkan kelompok makanan, pakaian dan alas kaki turut mengalami penurunan harga seiring dengan adanya kebijakan PPKM, dimana kelompok pakaian dan alas kaki tercatat mengalami deflasi sebesar 0,88 persen lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,20 persen.

“Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh dampak dari relatif terbatasnya operasional pusat perbelanjaan serta toko-toko non-esensial akibat adanya penerapan kebijakan PPKM serta turunnya mobilitas dan permintaan masyarakat seiring dengan kembali meningkatnya kasus aktif COVID-19 di Kaltim,” paparnya.

Tutuk mengungkapkan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur melakukan rapat koordinasi penjajakan proses kerjasama antar daerah (KAD) dan perjanjian kerja sama (PKS) antara pemerintah daerah Kaltim dan Sulawesi Tengah pada bulan Juli 2021.

Penjajakan KAD juga dilakukan antara Kaltim dengan Nusa Tenggara Timur melalui pelaksanaan forum komunikasi untuk membahas kerjasama koperasi daerah untuk pembibitan komoditas sapi antara kedua daerah tersebut.

"TPID Kaltim juga mengikuti pelaksanaan focus group discussion (FGD) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka melakukan identifikasi rantai nilai lokal di berbagai daerah berdasarkan sektor strategis masing masing," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper