Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakan Ternak Kalbar, Bank Indonesia akan Bangun Klaster Produsen Skala UMKM

Kepala BI Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, penyebab kredit macet pakan ternak di Kalbar karena biaya produksi bahan baku pakan ternak yang tinggi dan tingginya ketergantungan produsen pakan ternak skala kecil kepada produsen skala besar.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, PONTIANAK – Bank Indonesia akan membuat klaster produsen pakan ternak skala UMKM di Kalimantan Barat sebagai salah satu cara untuk mengatasi kredit bermasalah sektor industri olahan yang terus menanjak tinggi.
 
Kepala BI Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, penyebab kredit macet pakan ternak di Kalbar karena biaya produksi bahan baku pakan ternak yang tinggi dan tingginya ketergantungan produsen pakan ternak skala kecil kepada produsen skala besar.
 
“Selama ini posisi tawar produsen pakan ternak kecil lemah, jadi kredit ke bank lemah dengan bayar bunga tinggi dan kemampuan mengangsur rendah,” kata Dwi kepada Bisnis, Senin (6/9/2016).
 
Dwi mengistilahkan produsen skala besar pakan ternak adalah bapak angkat dan produsen kecil adalah anak angkat.
 
Pihaknya berharap segera membuat klaster produsen pakan ternak UMKM untuk memutus rantai ketergantungan antara anak angkat dan bapak angkat.
 
Menurut dia, kelemahan membuat pakan ternak terletak pada ketersediaan konsentrat sebagai bagian dari bahan baku pakan ternak. Atas hambatan itu, Dwi mengungkapkan pihaknya akan berinovasi terhadap bahan baku jika konsentrat sulit diperoleh oleh produsen.
 
Dari data BI Kalbar, non performing loan (NPL) gross pakan ternak di Kalbar mencapai 92% pada posisi semester I/2016. NPL tersebut melonjak jauh dibandingkan dengan periode sebelumnya pada 2015 lalu yang hanya 5%.
 
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan, NPL Kalbar yang tinggi terjadi juga di daerah lain karena populasi unggas di Indonesia secara umum mengalami penyusutan dari 80% pada 2009 menjadi 20% pada 2016 ini.
 
“Banyak peternak unggas ayam potong ambil kredit di bank lalu membesarkan ayam dan ayam dijual ke pasar malahan harga rendah. Itulah yang membuat banyak usaha peternakan ayam tutup, bahkan mereka jual rumah untuk bayar kredit bank itu pun tidak cukup,” ucapnya saat di Pontianak.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler