Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Taksi Konvensional Kalsel Semakin Tertekan

Sulitnya pendapatan mereka meningkat dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif di bisnis jasa transportasi.
Ketua Kojatas Kalsel Syahruljani./Bisnis-Arief Rahman.
Ketua Kojatas Kalsel Syahruljani./Bisnis-Arief Rahman.

Bisnis.com, BANJARMASIN - Pebisnis taksi konvensional mengaku pendapatannya masih sulit untuk meningkat walaupun kini banyak di antara mereka yang sudah bergabung dengan aplikator.

Ketua Kojatas Kalsel Syahruljani mengatakan, sulitnya pendapatan mereka meningkat dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif di bisnis jasa transportasi yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel) sekarang.

“Artinya sekarang kita tidak hanya bersaing dengan sesama Kojatas, tapi juga masyarakat umum yang ikut berbisnis jasa transportasi melalui sistem aplikasi,” ujarnya.

Diakuinya setelah ramainya pebisnis jasa transportasi melalui sistem aplikasi hadir di Provinsi Kalsel beberapa tahun lalu pendapatan pihaknya turun hingga 50 persen lebih.

“Khususnya untuk rute-rute pendek biasanya kita jarang melayani karena pasarnya sudah diambil oleh pebisnis jasa transportasi melalui sistem aplikasi. Jadi kita fokus menggarap pasar rute-rute panjang saja, misalnya dari bandara ke Banjarmasin atau sebaliknya,” tambahnya.

Tidak berbeda, Direktur Banjar Taxi RA Rosadi juga mengakui cukup turunnya omzet mereka setelah hadirnya pebisnis jasa transportasi melalui sistem aplikasi. Bahkan dari 122 trayek yang dimiliki oleh Banjar Taxi sebelumnya, kini hanya tersisa sebanyak 68 trayek saja.

Walau begitu pihaknya tetap berupaya agar bisa bertahan, salah satunya dengan melakukan kerjasama kepada instansi terkait, maupun melakukan peremajaan armada dengan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang perbankan.

“Ya sebagian dari kami juga mau tidak mau harus bergabung dengan aplikator agar tetap bisa bertahan. Itu supaya kita juga masih bisa menggarap rute-rute pendek walau pun fokus utamanya masih rute-rute panjang,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arief Rahman
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler