Bisnis.com, SAMARINDA - Untuk meningkatkan literasi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Timur melakukan edukasi di jajaran TNI dan Polri sepanjang tahun ini.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, secara nasional tingkat literasi keuangan sebesar 21,8% dan inklusi keuangan sebesar 59,74%.
"Di daerah itu masih sangat rendah literasinya. Apalagi di kawasan timur Indonesia yang kondisi infrastrukturnya belum begitu bagus," ujarnya di sela-sela edukasi keuangan di Kodim 0901, Selasa (20/9/2016).
Untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan dan melindungi konsumen, OJK melakukan edukasi masyarakat. Tahun ini, OJK fokus melakukan edukasi keuangan pada jajaran TNI/Polri.
"Tingkat literasi yang rendah itu biasanya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menawarkan investasi bodong. Ini rentan sekali karena strategi marketingnya cukup menarik dengan memberikan janji manis imbal hasil yang besar," tuturnya.
Edukasi keuangan yang diberikan ke jajaran TNI/Polri menyasar yang akan memasuki masa pensiun serta pegawai negeri sipil. Pemberian edukasi itu terkait perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik.
"Kenapa TNI/Polri karena mereka menjadi sasaran, duit yang besar. Potensi ini besar. Investasi bodong saat ini juga ditawarkan melalui public figure sehingga terlihat aman dan nyata," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang akan berinvestasi untuk melihat lebih dalam terlebih dahulu dan jangan mudah tertarik dengan iming-iming yang ditawarkan.
"Masyarakat bisa berinvestasi di bawah payung regulator OJK seperti pasar modal."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
