Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Kereta Api Borneo akan Didahului Pelabuhan Buluminung

Head of Regional Corporate Affair PT Kereta Api Borneo (KAB) M. Yadi Sabiannoor mengatakan, sebagai langkah awal KAB yang merupakan anak perusahaan Russian Railways akan membangun pelabuhan terlebih dahulu di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.
Ilustrasi/kereta-api.co.id
Ilustrasi/kereta-api.co.id

Bisnis.com, SAMARINDA - Rencana pembangunan kereta api yang dilakukan oleh PT Kereta Api Borneo akan dimulai dengan membangun pelabuhan di Kawasan Industri Buluminung.

Head of Regional Corporate Affair PT Kereta Api Borneo (KAB) M. Yadi Sabiannoor  mengatakan, sebagai langkah awal KAB yang merupakan  anak perusahaan Russian Railways akan membangun pelabuhan terlebih dahulu di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.

"Jadi prioritas pertama ini bangun pelabuhan dulu baru technopark setelah itu kereta api. Pembangunan kereta api ini prioritas ketiga. Dalam master plan tahun 2021 pembangunan kereta api akan selesai," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Saat ini, KAB tengah melakukan pengupasan tanah sebesar 7% hingga 10% dari kebutuhan tanah seluas 30 hektare untuk pelabuhan dan technopark.

"Ini pengupasan lahan yang sudah jalan sebesar 7% hingga 10% dari total 30 hektare. Pengadaan atau pembebasan lahan ini belum tuntas," katanya.

Rencananya, pembangunan pelabuhan akan dimulai pada akhir tahun ini. "Minggu kedua Oktober ini Amdal akan selesai dan akhir tahun sudah dapat dibangun pelabuhan."

Bupati PPU Yusran Aspar menuturkan, Russian Railways saat ini akan membangun pelabuhan sandar di Kawasan Industri Buluminung.

"Pembangunan rel kereta api membutuhkan proses panjang. Namun dalam pertemuan ini, Russian Railways telah membuktikan kesiapannya. Yang pertama akan membangun pelabuhan, kemudian membangun technopark," tuturnya.

PIhaknya meyakini masuknya investasi Russian Railways ke Kaltim akan menyerap tenaga kerja yang besar dan tentunya berdampak pada ekonomi Kaltim.

"Total lahan yang akan dibebaskan Rusia seluas 140 hektare. Seluas 30 hektare untuk pelabuhan dan technopark," ujar Yusran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper