Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalimantan Timur Klaim Bebas Rawan Pangan

Meskipun demikian, masih ada beberapa daerah yang mengalami defisit sedang, yakni Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat dan Mahakam Ulu,
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, BALIKPAPAN — Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalimantan Timur mengklaim kerawanan pangan di provinsi tersebut masuk ke dalam kategori rata-rata beresiko kecil dibandingkan provinsi lain.
 
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kaltim Fuad Asaddin mengatakan, Kaltim tidak masuk ke dalam daftar provinsi prioritas nasional untuk penanganan kerawanan pangan.
 
“Itu artinya Kaltim bukan termasuk daerah yang rawan. Dari indikator prevalensi anak umur di bawah 5 tahun dengan tinggi badan kurang, skor Kaltim berada pada 20-30 atau prevalensi sedang, dan kondisi ini dinilai lebih baik dibanding provinsi lain,” jelas Fuad dalam website resmi Pemprov Kaltim, Rabu (20/1/2016).
 
Selain itu, untuk kondisi normatif terhadap produksi, Kaltim juga dinilai lebih baik dibanding provinsi lainnya. Fuad mengatakan rasio konsumsi normatif penduduk terhadap produksi berada pada kisaran 0,50-0,75, atau surplus sedang.
 
Adapun beberapa daerah di Kaltim yang masuk dalam kategori surplus sedang adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Sementara daerah dengan surplus rendah, berada pada Kabupaten Paser.
 
“Meskipun demikian, masih ada beberapa daerah yang mengalami defisit sedang, yakni Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat dan Mahakam Ulu,”
 
Dia mengatakan, secara umum ketersediaan pangan di Kaltim setiap tahunnya terbilang cukup, terutama untuk pemenuhan kebutuhan penduduk. Namun, Fuad mengakui sumbangan hasil pertanian lokal sampai dengan saat ini masih terbatas.
 
Sehingga, sebagian pasokan bahan pangan masih harus didatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Seperti yang diketahui, lahan tanaman pangan yang luas hanya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
“Komoditas lain yang masih harus didatangkan dari daerah lain antara lain adalah beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi, gandum, buah-buahkan, bahkan sayuran juga,”
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper