Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Kasus Demam Berdarah di Kaltim Diprediksi Meningkat

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur mengalami peningkatan pada awal tahun ini.
Fogging/Antara
Fogging/Antara

Kabar24.com, SAMARINDA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur mengalami peningkatan pada awal tahun ini.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Soeharsono mengatakan peningkatan kasus DBD tersebut sejak Januari hingga minggu kedua Februari.

Saat ini, jumlah kasus DBD sudah mencapai 1.760 kasus. Angka tersebut kalau dilihat berdasarkan angka di kabupaten/kota ada yang mengalami peningkatan signifikan.

"Kita sudah menganalisis kondisi di kabupaten/kota, sehingga sudah ada yang bisa ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB), namun demikian kita juga sudah menkonfirmasi ke kabupaten/kota untuk melakukan verifikasi data kembali unuk memastikan. Apabila benar dan sudah ditetapkan sebagai KLB, hendaknya segera melaporan ke provinsi," ujarnya seperti yang dikutip Laman Resmi Pemprov, Rabu (24/2/2016).

Dari kabupaten/kota yang paling banyak kasusnya, antara lain Kabupaten Kutai Timur, kemudian Kutai Kartanegara, Berau, Paser, PPU.

Dari 10 kabupate/kota, berdasarkan analisis baru Kota Balikpapan yang tidak termasuk KLB. Sementara daerah lainnya masuk dalam katagori KLB.

Guna penanganan kasus DBD, Pemprov Kaltim memberikan imbauan kepada kabupaten/kota melalui surat edaran Gubernur Kaltim, tertanggal 16 November 2015 agar setiap daerah melakukan langkah pencegahan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti, sebab sebelumnya sudah diprediksi bahwa akan terjadi peningkatan kasus DBD.

Selain itu, Dinkes juga sudah menyiapkan logistik, berupa serbuk larvasida, kemudian obat insektisida untuk fogging, semuanya sudah siap didistribusikan apabila ada kabupaten/kota yang memerlukan, kemudian sudah membentuk pos pemberantasan sarang nyamuk.

"Diharapkan kabupaten/kota bisa membentuk pos tersebut, dengan tugas utama memantau upaya-upaya pemberantasan sarang nyamuk yang ditandai dengan keberhasilan menurunkan angka kasus DBD," katanya.

Soeharsono mengimbau kepada masyarakat melakukan pencegahan secara efektif dengan gerakan 3 M plus T (menguras, menutup, mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk.

"Kemudian tabur serbuk larvasida (abate) atau upaya-upaya yang lain seperti melakukan menyemprotan di rumah masing-masing," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler