Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kamar Dagang dan Industri Kota Balikpapan berpendapat potensi budaya di kota minyak belum dikelola dan dipromosikan secara maksimal sehingga perkembangan pariwisata di kota tersebut tak dapat tumbuh dengan pesat.
Ketua Kadin Balikpapan Yasser Arafat mengatakan, penggarapan sektor pariwisata membutuhkan ide kreatif agar dapat menarik minat pengunjung dalam negeri ataupun luar negeri.
Sayangnya, pemerintah daerah setempat belum mengembangkan pariwisata yang mengarah pada industri kreatif.
"Contohnya, lihat pasar oleh-oleh Kebun Sayur. Pengunjung kalau datang ke situ ya hanya belanja saja, dilepas begitu saja oleh tour guidenya. Padahal, di sana bisa dibangun beberapa pusat kunjungan yang atraktif," jelasnya, Kamis (28/4/2016).
Dia memberi contoh, pusat perbelanjaan kerajinan tangan di Bali dan Lombok yang telah disertai dengan tempat pembuatan barang kerajinan di lokasi perbelanjaan.
Atraksi yang demikian, berhasil menarik minat pengunjung dan memberi nilai tambah pada pusat perbelanjaan itu sendiri.
Apalabila pusat perbelanjaan oleh-oleh khas bisa dibuat seperti itu, manfaat yang dirasakan tak hanya untuk wisatawan selaku pengunjung dan konsumen, tapi juga dirasakan oleh pelaku usaha kecil terkait.
Dia berpendapat, Balikpapan bukannya tak mungkin mengembangkan pusat belanja oleh-oleh seperti Bali dan daerah wisata lainnya.
Sebab kota tersebut juga memiliki kerajinan tangan khas yang layak diperdagangkan.
"Kalau tidak dikembangkan seperti itu, ya pengunjung tidak akan pernah kenal bagaimana budaya Balikpapan. Tahunya hanya membeli oleh-oleh saja."