Bisnis.com, PONTIANAK – Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat diminta memperbanyak jaringan kantor di seluruh kecamatan yang belum terjangkau pelayanan keuangan bank supaya memudahkan penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit.
Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, masih terdapat kecamatan yang belum tersentuh pelayanan keuangan bank padahal bank daerah seperti BPD Kalbar punya akses baik untuk membuka jaringan kantor di kecamatan karena adanya instansi pemerintahan.
“Beberapa kali rapat pemegang saham, kami minta setiap kecamatan memiliki jaringan kantor bank (membidik) untuk nasabah-nasabah kecil karena dengan begitu membuat bank bisa untung,” kata Cornelis kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia mengatakan, dengan kehadiran BPD Kalbar di daerah maka memiliki tanggung jawab untuk membantu memunculkan pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Sehingga, lanjutnya, dengan modal yang diberikan kepada pelaku UMKM membuat masyarakat daerah ini mau menabung di BPD Kalbar.
Untuk menunjang itu, modal yang sudah diberikan kepada BPD Kalbar melalui APBD perlu dikelola dengan baik untuk membangun sistem perbankan yang modern sejajar dengan bank umum dan asing lainnya.
“Kami minta BPD dikelola dengan profesional, modern dan bukan sekadar bank tradisional. Saya mengajak juga masyarakat Kalbar membesarkan BPD Kalbar supaya deviden untuk pembangunan daerah.”
Dirut BPD Kalbar Sudirman HMY mengakui untuk membangun kantor cabang di kecamatan membutuhkan dukungan infrastruktur jalan dan listrik. Saat ini, lanjutnya, masih ada 80 kecamatan di Kalbar yang belum memiliki kantor cabang BPD.
“Memang susah tidak ada listrik, tapi kalau tidak ada itu bisa dengan pemancar alat telekomunikasi. Kami akan cek, kalau ada pemancar telekomuniksi maka bisa dibuka kantor cabang,” kata Sudirman.
Sebelumnya, Sudirman memaparkan pada 2016 ini BPD Kalbar akan membuka jaringan dan layanan kantor seperti kantor cabang pembantu (kacapem) Unit Usaha Mikro di Sintang, Kacapem Manis Mata di Kabupaten Ketapang, Kacapem Lanjak di Kabupaten Kapuas Hulu.
Kemudian Kantor Kas Semuntai di Kabupaten Sanggau, Kantor Kas Kayu Lapis di Kabupaten Sekadau, Kantor Kas Syariah di Tanjung Hulu Kota Pontianak, dan peningkatan status Kacab Syariah di Kota Singkawang dan Kantor Kas Anjungan Kabupaten Mempawah menjadi Kacapem.
Adapun setoran modal dari kabupaten dan kota di Kalbar seperti Kota Pontianak senilai RP10 miliar, Kabupaten Landak senilai Rp2 Miliar, Kota Singkawang senilai Rp6 Miliar, dan Kabupaten Kubu Raya senilai Rp7,5 miliar.
“Kecukupan modal bagus mencapai 21,76% cuma Loan Deposit Ratio (LDR) 82,7%. Modal dari pemerintah daerah memperkuat CAR kami,” ujarnya.
Dengan dukungan modal dari pemerintah daerah, Sudirman berkomitmen untuk meningkatkan kinerja karyawan, budaya kerja, transformasi produk dan jasa serta menyiapkan teknologi bank sama dengan bank swasta di Indonesia.