Bisnis.com, BALIKPAPAN - DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan akan mendorong pemanfaatan sampah organik menjadi biometan green pada perhotelan dan restoran besar di kota minyak.
Pemanfaatan sampah organik seperti ini telah diterapkan lebih dulu oleh Pemerintah Kota Bandung, baik dikelola oleh masyarakat sendiri ataupun dikelola oleh pengusaha perhotelan dan restoran.
Biometan green merupakan pemanfaatan sampah organik untuk menghasilkan gas metan yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan lainnya.
"Tapi ini masih perlu disosialisasikan, dan masih harus ada pendampingan. Selain itu perlu dibuat peraturan wali kota sebagai payung hukumnya," jelas Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Balikpapan Abdul Aziz, Kamis (12/5/2016).
Dia mengatakan, selama ini sampah organik yang berasal dari perhotelan dan restoran selalu diangkut ke tempat pembuangan akhir. Apabila perhotelan dan restoran besar mulai menggunakan metode pemanfaatan sampah organik, maka sumber sampah akan berkurang.
Sampah yang dihasilkan di Kota Balikpapan setiap harinya hampir mencapai 400 ton, 10% dari jumlah tersebut berasal dari sampah yang berasal dari kegiatan operasional perhotelan dan restoran.
Pemkot Balikpapan juga telah mencanangkan program pengurangan sampah melalui bank sampah dan kompos di kelurahan dan kecamatan.
"Kita ingin Biometan green dapat laksanakan. Sudah banyak daerah yang menerapkan. Mudah-mudahan Balikpapan juga bisa melaksanakan. Kalau sampah tidak harus di buang ke TPA kan bagus. Selain mengurangi sampah, juga bisa memperpanjang usia TPA kita. Sehingga kami tidak perlu memperluas TPA Manggar."