Bisnis.com, BALIKPAPAN - Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur mengimbau agar perbankan berhati-hati dalam menyalurkan kredit untuk menekan level nonperforming loan perbankan di Kota Balikpapan yang telah mencapai 7,75% pada kuartal I/2016.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, penyaluran kredit perbankan sepanjang kuartal I/2016 tumbuh sebesar 4% dengan nilai outstanding loan mencapai Rp22,8 triliun.
Namun, nonperforming loan pada periode yang sama tercatat mencapai 7,75%, meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 7,23%. Sementara performing loan kredit UMKM tercatat meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 4,81% menjadi 5,24%.
"Meningkatnya level kredit macet ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kami tidak melarang perbankan untuk berekspansi ke sektor tertentu, silahkan saja ekspansi selama sektor itu masih dianggap feasible. Tapi kami minta agar tetap berhati-hati," jelas Kepala OJK Kalimantan Timur Dwi Ariyanto, belum lama ini.
Pemilihan sektor yang dianggap feasible saat ini mulai dilakukan oleh pelaku usaha perbankan di kota minyak. Sektor pertambangan merupakan sektor yang kini tengah dibatasi penyaluran kreditnya.
Beberapa bank bahkan telah memberlakukan pembatasan penyaluran kredit pada subsektor pertambangan batu bara demi menghindari kredit macet. Seperti yang diketahui, anjloknya sektor pertambangan di Kaltim memberikan multiplyer effect yang cukup terasa di Balikpapan.
"Pertumbuhan outstanding kredit juga sekarang menurun. Mungkin kebijakan kantor pusat perbankan itu juga sudah mengerem pembiayaan di sektor-sektor tertentu."