Bisnis.com, SAMARINDA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur menyebut pelaksanaan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif terkendala jaringan komunikasi antar daerah.
Direktur Utama Bank Kaltim Zainuddin Fanani mengatakan, masih banyak blankspot di wilayah Kaltim sehingga sulit untuk diterapkan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
"Seperti di wilayah Mahulu ada BTS (Base Transceiver Station) tapi tidak berfungsi. Padahal Laku Pandai ini membutuhkan jaringan komunikasi," ujarnya, Senin (15/8/2016).
Rencananya, tahun ini Bank Kaltim akan membuka Laku Pandai pada 4 wilayah yang ada di Kota Samarinda. Pada akhir tahun lalu, Bank Kaltim memulai program Laku Pandai di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Pulau Maratua, Kabupaten Berau.
"Di Maratua transaksi Laku Pandai dalam sebulan mencapai Rp400 juta. Ini sangat besar karena memang lokasi pariwisata," ucap Zainuddin.
Kendati demikian, pelaksanaan program Laku Pandai ini memang terkendala jaringan telekomunikasi yang masih terganggu karena program ini sangat mengandalkan penggunaan handphone.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kaltim Dwi Ariyanto mengimbau agar perbankan swasta yang ada di Kaltim untuk turut serta membuka layanan Laku Pandai di daerah yang belum bankable.
Pasalnya, masih banyak wilayah di Kaltim yang masih sulit mendapatkan akses lantaran jarak tempuh yang terlampau jauh. "Kami sudah surati bank-bank yang belum membuka layanan Laku Pandai agar mulai menyiapkan layanan tersebut," katanya.
Dwi menuturkan, memang layanan Laku Pandai ini sangat mengandalkan jaringan telekomunikasi dan koneski internet yang stabil sehingga kalangan perbankan perlu menyiapkan teknologi tersebut.
"Layanan ini bisa berjalan tentu juga didukung dengan koneksi internet yang stabil. Laku Pandai ini kan umumnya untuk daerah yang sulit dijangkau, jadi tidak mudah juga menyiapkan perangkat pendukungnya."