Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smelter Inalum Diyakini akan Pengaruhi Ekonomi Kaltara

Pelaku usaha di Provinsi Kalimantan Utara menyakini masuknya investasi PT Indonesia Asahan Aluminum ini akan berdampak pada meningkatnya perekonomian wilayah tersebut.
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara./Antara Foto - Septianda Perdana
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara./Antara Foto - Septianda Perdana

Bisnis.com, SAMARINDA - Pelaku usaha di Provinsi Kalimantan Utara menyakini masuknya investasi PT Indonesia Asahan Aluminum ini akan berdampak pada meningkatnya perekonomian wilayah tersebut.

Untuk diketahui, PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) berencana membangun pabrik pengolahan tambang atau smelter di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltara Herry Johanes mengatakan, masuknya investasi PT Inalum ke Kaltara ini akan menjadi anchor industri yang membawa berbagai dampak bagi kondisi industri dan perekonomian di provinsi termuda ini.

"Ini akan membawa multiplier effect ke Kaltara. Kami akan terus dukung Pemprov Kaltara," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (9/10/2016).

Kendati demikian, Pemprov Kaltara diharapkan agar lebih mematangkan kembali terkait klusterisasi industri sehingga nantinya tak bermasalah. Dia menyakini nantinya Kaltara dapat mengejar ketertinggalan dari provinsi lainnya.

Terlebih lagi, potensi yang ada di Kaltara dapat mendorong perekonomian di wilayah ini. Herry menilai Pemprov Kaltara telah memberikan berbagai kemudahan perizinan untuk dapat berinvestasi di wilayah Utara Kalimantan ini.

Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, pembangunan KIPI Tanah Kuning masih dalam tahap kelengkapan data pendukung seperti analisis dampak lingkungan (Amdal) dan feasibility study (FS).

Penyusunan detailed engineering design (DED), lanjutnya, akan dilakukan pada tahun depan. Saat ini, Pemprov juga tengah menyelesaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kaltara.

"Apabila itu sudah selesai, nantinya akan ada surat keputusan untuk menetapkan kawasan industri. Setelah itu, ada rekomendasi perizinan untuk kawasan tersebut. Tentu semuanya harus mengikuti aturan."

Pembangunan KIPI Tanah Kuning ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Menurut Irianto, rencana lokasi pengembangan KIPI yang berada di Tanah Kuning ini sangat strategis. Pasalnya, lokasi Tanah Kuning merupakan kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang menjadi urat nadi perdagangan laut Indonesia.

"Tentunya kami berharap pembangunan pembangunan listrik baik PLTA, PLTU, dan PLTG di Kaltara dapat menyokong pengembangan kawasan industri ini. Nantinya, PLTA, kawasan industri, kota baru mandiri Tanjung Selor hingga pelabuhan laut internasional akan dibangun secara terintegrasi dan berkelanjutan.”

Pihaknya menargetkan pada 2017 dapat dimulai pembangunan KIPI Tanah Kuning. "Kami berharap di awal 2017 sudah dapat dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi," ucap Irianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper