Bisnis.com, KUALA PEMBUANG - Kabupaten Seruyan di Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah yang rawan penularan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
"Seruyan menjadi tempat yang sangat rawan terhadap penularan HIV/AIDS karena diapit oleh dua kabupaten dengan jumlah warga positif HIV/AIDS di urutan kedua dan ketiga di Kalteng," kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, Rabu (30/11/2016).
Selain diapit dua kabupaten dengan jumlah warga tertulari HIV/AIDS di urutan kedua dan ketiga di Kalteng, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat, Seruyan juga berbatasan dengan Kalimantan Barat dengan kasus HIV/AIDS di urutan kedelapan skala nasional.
"Dengan potensi penularan HIV/AIDS bagi warga Seruyan yang begitu besar, makanya perlu dilakukan upaya pencegahan secara maksimal."
Dia meminta kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait agar bersungguh-sungguh dalam menyikapi masalah penularan dan penyebaran HIV/AIDS tersebut.
"Kepada SKPD lainnya, organisasi dan pengusaha agar berpartisipasi aktif menyukseskan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan masing-masing," kata dia.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Seruyan Faturrahmadi mengatakan, sejauh ini temuan kasus HIV/AIDS di Seruyan yang berhasil terdata satu orang positif HIV dan dua orang terkena AIDS.
Namun, sedikitnya jumlah warga yang tertulari HIV/AIDS di Seruyan tidak boleh dianggap remeh, mengingat HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, dan apabila diestimasikan jumlah kasus HIV/AIDS di Seruyan justru bisa lebih banyak.
"Jika diestimasikan tiga orang terinfeksi HIV/AIDS sama dengan tiga ratus orang."
Berdasarkan penilaian KPA, beberapa wilayah di Seruyan yang rawan dan berisiko tinggi menjadi tempat penularan HIV/AIDS, salah satunya di ruas Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 69 Kecamatan Seruyan Raya terdapat prostitusi terselubung dengan modus warung kopi.
Kemudian barak atau indekosan juga patut diwaspadai menjadi tempat berbuat maksiat seks bebas yang tidak aman dan dapat memicu penularan HIV/AIDS, katanya lagi.