Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tradisi Masyarakat Suku Banjar Ini Dinilai Cocok Jadi Event Wisata

Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan Yazidie Fauzy berpendapat budaya Baayun atau mengayun anak yang merupakan tradisi masyarakat Suku Banjar di Kalsel saat perayaan Maulid, sebuah potensi wisata di provinsinya.
Antara Foto
Antara Foto

Bisnis.com, BANJARMASIN - Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan Yazidie Fauzy berpendapat budaya Baayun atau mengayun anak yang merupakan tradisi masyarakat Suku Banjar di Kalsel saat perayaan Maulid, sebuah potensi wisata di provinsinya.

Oleh sebab itu, Pemda provinsi maupun kabupaten/kota di Kalsel perlu melestarikan budaya yang digelar setiap bulan Rabi'ul Awal atau bulan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Selain itu, tidak kalah pentingnya melakukan pembinaan terhadap budaya baayun, antara lain dengan turut mengatur kegiatan yang berpotensi menjadi wisata itu melalui kalender wisata tahunan yang dipromosikan.

"Dengan memasukan ke dalam kalender wisata, ada kepastian waktu pegelaran budaya baayun tersebut, sehingga akan memudakan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara untuk menyaksikan tradisi yang berbaur nuansa religi itu," ujarnya, Selasa (13/12/2016).

Begitu pula dengan promosi dari Pemda, bisa menambah daya tarik objek wisata budaya bernuansa religi tersebut.

"Sesuai tugas dan fungsi, Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kebudayaan dan pariwisata, secara moril kami akan memberikan dukungan upaya pelestarian serta pengembangan buaya baayun itu."

Hal itu dia lontarkan seusai menyaksikan peggelaran Baayun Maulid di Masjid Al Karamah Desa Banua Halat oleh Pemkab Tapin bersama masyarakat setempat, 12 Rabi"ul Awal 1438 H/12 Desember 2016.

Dia juga mengapresiasi Bupati Tapin Ariffin Arpan yang memberikan dukungan penuh Panitia Laksana Maayun Anak yang dipadu dengan kegiatan maulid sebagai simbol kecintaan kepada Rasulullah saw.

Hal itu karena acara maayun anak di Masjid Al Karamah mempunyai nilai positif, yaitu salah satu upaya mengenalkan lingkungan masjid kepada anak-anak sejak dini.

"Acara maayun anak itu sendiri salah satu bentuk Kearifan lokal yang harus terus kita jaga, lestarikan dan kembangkan."

Budaya baayun atau maayun anak secara massal di Masjid Al Karamah Banua Halat Tapin setiap 12 Rabi'ul Awal/pada bulan maulid itu sejak puluhan tahun silam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Yoseph Pencawan
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper