Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mensertifikasi lebih dari tiga juta benih tanaman perkebunan sepanjang 2016.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sertifikasi terhadap 3,45 juta benih tanaman perkebunan di daerahnya.
"Melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengawasan Benih Perkebunan (PBP), kami telah melakukan sertifikasi terhadap 3,45 juta benih tanaman perkebunan," kata dia, Rabu (11/1/2017).
Benih yang disertifikasi terdiri 1,67 juta bibit dan 1,39 juta kecambah kelapa sawit, kakao 108 ribu bibit, aren 58 ribu kecambah dan 9.000 bibit, lada 161 ribu bibit lada serta 47 ribu stek.
Proses sertifikasi benih menurut dia sebagai upaya memberikan jaminan bagi masyarakat pekebun terhadap mutu fisik, fisiologis dan genetis benih sawit. Benih merupakan faktor awal dan kunci utama dalam keberhasilan usaha perkebunan.
"Pentingnya sertifikasi benih perkebunan, khususnya kelapa sawit guna mencegah terjadinya peredaran benih palsu atau tidak bersertifikat yang saat ini kondisinya semakin marak beredar di masyarakat."
Lebih jauh, dia mengimbau petani dan pengusaha perkebunan untuk membeli benih maupun bibit bersertifikat untuk menjamin kualitas benih dan bibit yang ditanam.
"Penggunaan benih ilegal, justru akan merugikan petani dari sisi waktu, biaya maupun tenaga. Jangan sampai sudah tahunan ditanam dan menghabiskan banyak biaya selama pemeliharaan tanaman, ternyata produksi tidak optimal bahkan tidak berbuah karena yang ditanam benih atau bibit palsu."
Karena itu, untuk menjamin kualitas benih ataupun bibit, khususnya sawit, ia meminta masyarakat agar membelinya di sumber benih resmi yang ditetapkan Kementerian Pertanian.
Di Indonesia, terdapat 15 perusahaan yang ditetapkan menjadi sumber benih resmi. Yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dan PT Socfindo Indonesia Medan serta PT London Sumatera (Lonsum) Medan.
Kemudian PT Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro) Sumatra Selatan dan PT Dami Mas (Sinar Mas Agro Resources and Technology) di Riau.
Perusahaan lainnya yakni PT Tunggal Yunus Estate (Asian Agri Group) di Riau, PT Tania Selatan (Wilmar International) di Sumatra Selatan, PT Bakti Tani Nusantara di Batam, PT Sarana Inti Pratama (Salim Grup) di Riau dan PT Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari) di Bogor.
Selanjutnya, PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi di Jakarta, PT ASD Bakrie Oil Palm Seed di Kisaran di Sumatra Utara, PT Palma Inti Lestari di Riau, PT Perkebunan Nusantara IV Medan dan PT Aneka Sawit Lestari Riau.