Bisnis.com, SAMARINDA - PT Kereta Api Borneo (KAB) tengah menyusun master plan proyek kereta api di Kaltim. Untuk menunjangnya, Pemprov Kaltim memberi data pendukung potensi sumber daya alam yang dilewati rute kereta api.
“Kami telah sampaikan potensi perusahaan batu bara yang ada di Kaltim, potensi perkebunan dan potensi Hutan Tanaman Industri supaya bisa bersinergi dengan rel kereta api. Ini agar master plan kereta api di Kaltim segera dituntaskan,” kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak seusai menghadiri rapat dengan jajaran PT KAB di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (11/10/2017)
Rapat langsung dipimpin oleh Direktur PT KAB Sergey Kuznetsov yang didampingi oleh Direktur teknik Pelabuhan. Proyek kereta api ini merupakan proyek strategis nasional yang mendapat prioritas pembangunan.
Dari rapat tersebut, dilakukan perbaikan kesepakatan-kesepakatan Pemprov dan PT KAB. Yaitu, adminitrasi perizinan, izin lokasi, masalah rute atau jalur kereta dan pembebasan lahan.
“Paling penting kami bahas tentang pembebasan lahan. Tapi syukur, dari data yang ada, banyak lahan hutan produksi dan milik pemerintah yang dilewati. Hanya sedikit lahan milik masyarakat yang dibebaskan,” kata Awang.
Untuk mendukung proyek kereta api ini, Awang berkesimpulan perusahaan batu bara tak boleh lagi membuat terminal-terminal khusus batu bara selain yang ada Perkasa Inakakerta di Bengalon Kutai Timur. Sedangkan, perkebunan sawit hanya boleh melalui terminal di Pelabuhan Maloy Kutai Timur.
“Jadi mereka tidak boleh lagi mengangkut CPO melalui Berau. Karena, di Maloy segera dibangun tanki tambun,” kata Awang.
Dengan berkembang pesat Kawasan Ekonomi Khusus Maloy, maka jalur kereta api diharapkan menjadi koneksinya ke wilayah lain seperti ke Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara bahkan sampai ke provinsi Kalimantan Tengah yang juga memiliki potensi batu bara.
“Mereka (PT KAB) sejauh ini mengatakan tidak ada masalah secara teknis dengan teknologi yang dimilikinya. Kita belum tahu (realisasi pembangunan kereta api), karena saya masih menunggu master plan,” jelas Awang.
Menurut Awang, proyek kereta api merupakan pembangunan jangka panjang. Dua rute kereta api yaitu dari Panajam Paser Utara ke Kutai Barat. Rute lainnya Perkasa Inakakerta Bengalon ke Maloy Kutai Timur dan sampai ke Tabang Kutai Kartanegara.
“Panjang rel kereta api ini masih dihitung. Saya yakin proyek ini terbangun karena lebih murah (angkut batu bara) dari pada bangun jalan sendiri,” tegas Awang.