Bisnis.com, TARAKAN - Maraknya perompakan bersenjata di wilayah perbatasan lintad negara khususnya di perairan Sulu yang dilakukan kelompok Abu Sayaf terhadap kapal-kapal barang atau tugboat, penculikan, kejahatan transasional dan terorisme menjadi perhatian bersama dari pemerintah Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta mengatakan Latihan Gabungan (Latgab) Indonesia, Malaysia dan Filipina (Indomalphi) dilaksanakan di Tarakan dari 4-6 April 2018.
Sigit menuturkan Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Pertahanan (Menhan) dan Panglima Angkatan Bersenjata dari ketiga negara telah mencetuskan pernyataan bersama dengan segera mengambil langkah, karena adanya isu keamanan di wilayah laut Indonesia, Malaysia dan Filipina yang ditandatangani di Yogyakarta pada 5 Mei 2016 lalu.
"Dilanjutkan pertemuan para Menteri Pertahanan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk menyusun kerja sama Menteri Pertahanan yang ditandatangani di Bali pada 2 Agustus 2016," ucap Sigit, Rabu (4/4).
Hasil pertemuan ini, kata Sigit, merupakan embrio dari kerja sama Indomalphi yang telah menghasilkan berbagai kegiatan operasi bersama dalam mengatasi kejahatan di perairan Sulu.
Peresmian Maritime Command Center (MCC) disertai launching Trilateral Maritime Patrol Indomalphi yang telah dilaksanakan pada 19 Juni 2017 di Tarakan, Indonesia merupakan rangkaian awal kerja sama ini.
Baca Juga
"Dilanjutkan dengan kegiatan launching Trilateral Air Patrol (TAP) Indomalphi pada 12 Oktober 2017 di Subang Malaysia dan pelaksanaan port visit pertama pada 13 sampai 15 November 2017 di Batu-Batu Pier Tawi-Tawi, Filipina," beber Sigit.
Sigit juga menjelaskan Port Visit Indomalphi ke 2 kali ini, merupakan rangkaian kegiatan yang akan menguatkan kerja sama ketiga negara guna mengatasi masalah keamanan di wilayah maritim yang menjadi perhatian bersama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina serta demi kepentingan nasional ketiga negara.
"Secara umun tujuan Port Visit Indomalphi ini adalah melaksanakan latihan kapal perang antar ketiga negara dalam suatu skenario latihan yang telah direncanakan bersama.
Hal tersebut merupakan sarana untuk mempererat hubungan antar anak buah kapal dan untuk melatih faktor koordinasi nantinya. Beberapa latihan yang dilaksanakan, yaitu Harbour Phase Exercise," tutur Sigit.
Sigit menyebutkan kapal perang yang terlibat dalam Port Visit Indomalphi kali ini adalah KRI Sidat-851 dari Indonesia, KD Baung-3509 dari Malaysia dan BRP General Mariano Alvarez dari Filipina.
"Di mana semuanya merupakan kapal perang jenis patroli cepat yang biasa digunakan dalam kegiatan patroli di wilayah yang menjadi perhatian bersama. Dengan total kekuatan personel terlibat 126 personel dari ketiga negara peserta latihan," tuntas Sigit.