Bisnis.com, BANJARMASIN – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalsel optimistis pada 2019 ini pertumbuhan ekonomi Banua meningkat.
Kepala Kantor BI Wilayah Kalsel Herwanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada 2019 diprediksi akan lebih banyak bersumber dari permintaan domestik yang masih besar.
"Ada tiga sumber permintaan domestik, yaitu pertama konsumsi swasta, investasi dan pemerintah," ujarnya di sela-sela kegiatan temu Insan Pers bersama BI Perwakilan Kalsel, di Aula Lantai 3 Kantor BI Banjarmasin, Kamis (10/1/2019).
Konsumsi swasta nantinya akan didukung meningkatnya penghasilan masyarakat di tengah peningkatan kinerja sektor primer seperti pertanian dan industri. Lalu kedua untuk investasi akan didukung oleh banyaknya proyek multiyears di Kalsel yang masih berjalan hingga investasi swasta yang akan masuk.
Kemudian terakhir pemerintah yang akan didukung dengan kucuran dana pembangunan yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2019.
Adapun secara angka, untuk Produk Domestik Bruto (PDB) pada Tahun 2019 ini diprediksi tembus 5,4% - 5,8%, naik dari 2018 lalu yang hanya mencapai 5,1% - 5,5%.
Kemudian Inflasi mencapai diharapkan tetap mampu berada dikisaran 3,5 ± 1%.
Kredit diharapkan bisa tumbuh 14% - 16%, lebih baik dari 2018 lalu yang hanya 13% - 15%. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) 8% - 10%, atau lebih tinggi dari realisasi Tahun 2018 yang hanya sebesar 7% - 9%.
"Memang tidak mudah untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi di Kalsel pada Tahun 2019 ini. Hal tersebut karena secara nasional perekonomian di Indonesia diprediksi tertahan oleh stagnasi di Sumatra dan Jawa serta perlambatan yang cukup dalam di Maluku dan Papua. Namun kita tetap optimistis target tersebut bisa dicapai dengan bantuan semua steakholders terkait," tambahnya.
Sedangkan terkait realisasi pertumbuhan ekonomi pada 2018 lalu, khususnya di Triwulan III-2018, ekomomi Kalsel tumbuh sebesar 5,16% (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,61%.
"Arah pertumbuhan ekonomi Kalsel yang meningkat pada Triwulan III-2018 berbeda dengan nasional yang tumbuh melambat. Perlambatan ekonomi nasional bersumber dari perlambatan ekspor yang terjadi akibat penurunan ekspor mentah dari daerah Papua dan Nusa Tenggara Barat," tukasnya.