Bisnis.com, BANJARMASIN- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel Supriadi mengkhawatirkan, naiknya harga tiket pesawat ke Banjarmasin dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Banua.
Menurut pengusaha Travel Umroh dan Haji tersebut, mahalnya harga tiket pesawat ke Banjarmasin membuat wisatawan berpikir ulang untuk berwisata ke Kalsel, karena harus menambah biaya perjalanannya.
"Padahal Kalsel sedang giatnya membenahi berbagai destenasi wisata dan menggelar even budaya untuk menarik kunjugan wisatawan. Namun kalau harga tiket pesawat ke Banjarmasin mahal maka tentu akan sulit membuat wisawatan untuk berkunjung," tegasnya, Jumat (18/01/2019).
Bahkan jika dibandingkan dengan harga tiket pesawat dari Surabaya atau Jakarta ke Denpasar atau Lombok, harga tiket ke dari Surabaya atau Jakarta ke Banjarmasin jauh lebih mahal.
Karena itulah ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bisa lebih serius dalam menyikapi permasalahan mahalnya harga tiket pesawat tersebut, salah satunya adalah dengan menyurati maskapai penerbangan untuk melakukan penurunan harga jasa.
"Kalau harga tiket pesawat masih bertahan mahal seperti ini atau bahkan naik lagi nantinya, maka banyak sektor yang akan terdampak negatif. Baik itu perhotelan, jasa transportasi, kuliner hingga pelaku UMKM di Kalsel," tegasnya.
Baca Juga
Bahkan usul dia, jika nantinya Bandara Syamsudin Noor selesai direnovasi dan dinaikkan kelasnya menjadi Bandara Internasional, Pemprov Kalsel harus berani menekan Angkasa Pura untuk membuka keran bagi Maskapai Asing untuk membuka rute penerbangan ke Banjarmasin.
"Cara ini sebagai upaya agar pihak Maskapai Lokal tidak seenaknya lagi dalam melakukan penyesuaian harga tiket pesawat untuk rute ke Banjarmasin," tambahnya.
Sebelumnya, Owner PT Barito Perkasa Travel Hj Armistiani mengakui, akibat naiknya harga tiket ke Banjarmasin, membuat beberapa kliennya menunda keberangkatan ke Banjarmasin untuk tujuan wisata.
Karena itulah ia sangat berharap banyak kepada maskapai penerbangan untuk bisa melakukan penurunan harga tiket pesawat kembali seperti sebelumnya, karena sangat berpengaruh negatif terhadap bisnis travelnya.
"Apalagi naiknya harga tiket pesawat ini berbarengan dengan diberlakukannya kebijakan bagasi berbayar. Hal tersebut tentunya makin membuat bisnis pariwisata Kalsel terdampak negatif, khususnya untuk lini bisnis oleh-oleh," tukasnya.