Bisnis.com, PALANGKA RAYA - Borneo Nature Foundation (BNF) menargetkan pada 2019 menanam 50.000 pohon di lahan gambut di Taman Nasional Sabangau yang sebelumnya terbakar.
"Penanaman itu akan kita fokuskan tiga jenis pohon yakni belangiran, gerongan, dan perupuk. Lokasinya di Taman Nasional Sabangau," kata Direktur Pelaksana BNF, Bernat Ripol Capilla, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (28/2/2019).
Bernat mengatakan ketiga jenis pohon itu dipilih karena dinilai paling cocok dan kuat dari segi ketahanan hidup. Hal itu juga dikuatkan dengan hasil penelitian dan uji coba yang dilakukan sebelumnya.
Dia menyatakan penanaman pohon itu sebagai upaya mengembalikan ekosistem alam di lahan gambut yang rusak akibat kebakaran hutan.
"Selain menanam pohon kami juga menargetkan membuat blokir kanal lebih dari 200 dam. Kami pada 2019 juga berencana melaksanakan 'workshop' internasional dan lokal," ucapnya.
Pernyataan itu diungkapkan Bernat usai acara sosialisasi BNF program Sebangau bertema upaya bersama untuk pelestarian bentang alam Sebangau: penelitian, konservasi dan pemberdayaan masyarkat.
Acara yang dibuka Sekda Kalteng Fahrizal Fitri itu dihadiri sejumlah pihak seperti unsur Pemerintah Kota Palangka Raya, Pemerintah Provinsi Kalteng, serta kalangan akademisi dan guru di Palangka Raya.
Sekda mengatakan untuk menjaga dan memelihara hutan gambut dari degradasi yang semakin meningkat, diperlukan aksi konservasi maupun restorasi di semua tingkatan, baik dari tingkat internasional, nasional hingga lokal.
"Namun kegiatan konservasi maupun restorasi tidak akan terlaksana maksimal, jika tidak didukung dengan penelitian dan kerja sama multi pihak dan pendanaan yang memadai," katanya.
Dia pun ingin setiap penelitian yang dilakukan BNF lebih terkoordinir dan bermanfaat. Bukan hanya diukur dari banyaknya informasi ilmiah yang diperoleh, namun harus terjalin kebersamaan yang kuat, saling menghargai dan bersinergi dengan program pembangunan Pemprov Kalteng.