Bisnis.com, JAKARTA – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak supaya membereskan tumpukan sampah di lokasi Pasar Mawar.
"Saya perintahkan dinas terkait menangani ini secepatanya, harus selesai. Masa sudah masuk industri 4.0, kita masih saja berkutat permasalahan sampah," kata Edi dari siaran pers Pemkot, Jumat (3/5/2019).
Edi menyatakan, menumpuknya sampah di Pasar Mawar karena lokasi tersebut sebagai depo pembuangan sampah sehingga membuat warga memilih membuat di lokasi tersebut.
Selain itu, menurutnya, tidak adanya armada kendaraan pengangkut sampah yang beroperasional akibat tabrakan menambah penumpukan sampah tidak terkendali.
"Tidak ada boleh sampah menumpuk seperti ini, depo harus bersih setiap hari. Tidak ada alasan, baik itu minimnya armada karena semua sudah diatasi kalau memang perlu menyewa atau pinjam dulu alatnya," kata dia.
Kepala DLH Kota Pontianak Tinorma Butar Butar mengatakan, penumpukan sampah di Pasar Mawar karena siklus tahunan menjelang Ramadan.
"Sampah di sini meningkat sekitar 30%, kami sudah antisipasi setiap tahun menjelang puasa dan kami menggunakan alat berat atau ekskavator," ujarnya.
Dia mengakui armada pengangkut sampah tidak ada karena terjadi kecelakaan. Pihaknya, terpaksa pinjam armada dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kabupaten Kubu Raya, bahkan armada milik pemerintah daerah keduanya itu juga mengalami kerusakan.