Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai operator Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sepinggan (SAMS) memproyeksi mengalami kerugian senilai Rp25 miliar—Rp30 miliar sebagai dampak terbaginya kue penerbangan menuju Bandara APT Pranoto di Samarinda.
General Manager PT Angkasa Pura I Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan sepanjang 2018, Bandara SAMS Sepinggan telah melayani 7,5 juta penumpang. Dia tak memungkiri setelah dibukanya bandara APT Pranoto di Samarinda, akan terbagi aktivitas penerbangan di antara kedua bandara itu.
Saat ini, APT Pranoto tercatat melayani 40 take off landing dengan 20 jadwal penerbangan serta 5.500 penumpang per hari. Dampaknya, dengan pasar penerbangan yang terbagi, SAMS Sepinggan mulai merasakan penurunan penumpang tersebut sebesar 35-40 persen pada tahun ini.
Penurunan jumlah penumpang tersebut, lanjut Farid, juga turut berimbas pada kerugian pendapatan yang dialami AP I pada tahun ini. Pada 2019, pihaknya memprediksi mengalami kerugian besar senilai Rp25 miliar—Rp30 miliar setelah tahun lalu membukukan pendapatan positif senilai Rp48 miliar.
“Keuntungannya minus. Rugi masih berjalan sekitar Rp25 miliar-Rp30 miliar. Padahal, target pendapatan tahun ini dipatok Rp50 miliar,” jelasnya, Rabu (11/9/2019).
Meski demikian, Farid menilai hal tersebut bukan persoalan karena bisnis bandara memang membutuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru untuk meningkatkan kinerja. Selama belum ada titik pertumbuhan baru, maka kue penerbangan yang ada akan terbagi.
Baca Juga
“Dengan proses kegiatan pembangunan sebagai dampak ibu kota, kami asumsikan tahun depan ada kenaikan sekitar 9 persen. Sehingga diperkirakan 5 tahun lagi kinerjanya diharapkan bisa sama seperti pada 2018 yang bisa melayani 7,5 juta,” lanjutnya.
Saat ini, komposisi pendapatan API terdiri atas 60 persen bisnis penerbangan dan 40 persen layanan di luar penumpang.
Terkait penetapan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur, pergerakan lalu lintas penumpang di SAMS Sepinggan disebut belum mengalami lonjakan signifikan. Namun, pergerakan aktivitas bisnis mulai terpantau meningkat, di mana jumlah penumpang tumbuh dari 7.000 orang per hari menjadi 7.300 penumpang per hari.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang di SAMS Sepinggan turun 27,1 persen secara year-on-year (yoy) pada semester I/2019. Total penumpang di Balikpapan tercatat sebanyak 2.614.289 pada semester I/2019, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3.587.781 penumpang.
Hal ini juga diikuti menyusutnya jumlah penerbangan pesawat dan kargo, masing-masing sebesar 29,4 persen dan 27,5 persen. Pergerakan pesawat turun menjadi 23.754 dari 33.629.
AP I juga sedang mengantisipasi penurunan dengan mengupayakan mencari terobosan dengan mengundang maskapai asing dan bekerja sama dengan agen perjalanan umroh.