Bisnis.com, BALIKPAPAN-- Penghematan dari rasionalisasi biaya proyek Pan Borneo Highway (PBH) akan memungkinkan pemerintah federal Malaysia untuk merencanakan lebih banyak lagi proyek, termasuk Jalan Raya Trans-Borneo yang menghubungkan Sabah dan Sarawak ke Kalimantan Timur, sebagai IKN baru Indonesia.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan penghematan dari rasionalisasi biaya yang sedang berlangsung hingga saat ini mencapai RM1,2 miliar, mengurangi biaya proyek menjadi RM29 miliar.
Dalam pidatonya untuk anggaran 2020, dia juga menegaskan kembali komitmen pemerintah federal untuk menyelesaikan proyek Jalan Raya Pan Borneo, yang merupakan katalisator penting bagi pertumbuhan ekonomi di Sabah dan Sarawak.
“Apa yang dilakukan sekarang akan memungkinkan kita untuk merencanakan lebih banyak lagi proyek untuk memacu pertumbuhan ekonomi, termasuk di Sabah dan Sarawak, seperti Jalan Tol Trans-Borneo sepanjang 165 kilometer yang menghubungkan Sabah dan Sarawak ke Kalimantan Timur,”ungkapnya seperti dilansir Bisnis dari Borneo Post Selasa (15/10/2019).
Dia mengatakan komponen penting dari proyek ini adalah paket senilai RM600 juta untuk Jalan Kalabakan-Serudong sepanjang 40 km dan pembangunan Kompleks Kepabeanan, Keimigrasian, Karantina dan Keamanan (CIQS) dan perumahan perumahan pemerintah.
Pemerintah federal melalui Kementerian Pekerjaan mengambil alih PBH dari mitra pengiriman proyek Lebuhraya Borneo Utara Sdn Bhd (LBU) di Sarawak dan Pan Borneo Highway PDP Sdn Bhd di Sabah.
Untuk rangkaian PBH Sarawak, tanggal penyerahan proyek ke Departemen Pekerjaan Umum Sarawak adalah Februari 2020. Di Sabah, diserahkan kepada pemerintah negara bagian untuk memastikan proses yang lebih lancar dan penghematan biaya tidak lama setelah kontrak PDP dihentikan pada April.
Proyek PBH di Sarawak dikatakan melibatkan pembangunan bentangan jalan raya sepanjang 1.077 km yang harus diselesaikan melalui 11 paket pekerjaan.
Selain pekerjaan jalan, proyek infrastruktur besar ini dikatakan bernilai RM16,12 miliar juga melibatkan pembangunan 115 jembatan dan 25 persimpangan untuk menciptakan perjalanan yang nyaman.
Terkait masalah ini, Lim juga mengatakan prioritas utama pembangunan lainnya adalah jalan pedesaan dengan alokasi total RM1 miliar di seluruh Malaysia, terutama ditargetkan di Sabah dan Sarawak.
"Proyek jalan pedesaan di Sabah berjumlah RM326 juta dan Sarawak berjumlah RM224 juta dan akan bermanfaat bagi 145.000 penduduk pedesaan," katanya.