Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah kota Balikpapan akan memperoleh alokasi pembangunan 10.000 sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas pada tahun depan.
Kabag Perekonomian Balikpapan Panti Suhartono mengatakan pada tahun ini kota minyak tidak memperoleh alokasi pembangunan jargas. Alokasi tahun ini untuk Kalimantan Timur dialihkan kepada Bontang dan Samarinda.
Dengan demikian sejak mendapat alokasi pada 2017,tercatat sebanyak 3.849 SR telah teralisasikan di kota minyak, kemudian dilanjutkan pada 2018 sebanyak 5.000 SR.
“Ada yang sudah berjalan uji coba dan dalam proses kemudian rencananya 2020 besok kalau tidak ada halangan 10.000 SR tambahan untuk di utara, sebagain Muara Rapak dan Balikpapan kota. Kemarin lebih banyak Balikpapan tengah,” jelasnya Rabu (23/10/2019).
Relisasi in, ungkap dia masih jauh dari target RPJMN sebanyak 24.000 SR. Apabila tahun depan alokasi sebanyak 10.000 SR tak berubah, maka realisasinya dari target RPJMN bisa mencapai 70% atau sekitar 18.849.
“Masyarakat sudah memanfaatkan baru 4 kelurahan. Nanti tambahannya utara kota sama tengah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, potensi gas alam Kaltim harus dinikmati masyarakat Benua Etam. Tidak hanya untuk kebutuhan daerah luar. Program jargas kota ini sangat baik. Karena langsung dirasakan masyarakat melalui sambungan pipa ke rumah tangga.
Hadi menyebutkan bahwa lima kota mendapat kuota dari Kementerian ESDM untuk jargas kota. Hal ini harus dikawal dengan baik, sehingga realisasinya bisa sesuai target. Lima kota menjadi prioritas pembangunan jargas kota. Diantaranya Samarinda, Balikpapan, Bontang, Penajam-PPU dan Tenggarong-Kutai Kartanegara.
Untuk Kutai Kartanegara masih dalam tahap kajian dan perencanaan rekonstruksi.
Adapun Kukar untuk daerah pesisir menjadi prioritas pembangunan jargas kota. Dengan alasan dekat dengan sumber gas alam. Yakni Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Anggana dan Samboja yang telah diusulkan