Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Besar dari Sistem Jawa - Bali, Interkoneksi Kalimantan 2022

Interkoneksi sistem jaringan listrik yang menyeluruh di seluruh Borneo ditargetkan terealisasi pada 2022.
Ilustrasi: Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik./Antara-Muhammad Adimaja
Ilustrasi: Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan interkoneksi sistem jaringan listrik yang menyeluruh di seluruh Borneo pada 2022.

General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Sigit Wicaksono mengatakan interkoneksi ini nantinya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem kelistrikan Jawa—Bali.

Dia melanjutkan dengan interkoneksi ini efisiensi dapat dilakukan karena pola operasionalnya akan didasarkan pada pembangkit yang berbiaya murah terlebih dahulu.

Hingga kini sistem ini sudah tersambung antara Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur dan saat ini menuju Kalimantan Utara.

“Sistem ini lebih besar dari jawa bali sistemnya. PLN menuju yang sifatnya efisiensi, nantinya PLTG yang ada di sekitarnya yang kecil-kecil bisa masuk ke sistem ini, sehingga listrik ini bisa dikirim ke antarprovinsi di Kalimantan,” jelasnya kepada Bisnis pada Senin (28/10/2019).

Saat ini, lanjutnya, dalam upaya interkoneksi ini PLN membangun di Kalimantan Utara, tepatnya hingga menuju Sangata. Sejumlah pembangkit memang telah masuk ke daerah tersebut. Namun, ungkapnya, proses penyambungan transmisinya masih memerlukan waktu.

"Guna merealisasikan keandalan sistem interkoneksi ini Kalimantan masih menghadapi tantangan geografis," ungkapnya.

Hingga kini beban puncak sistem ini mencapai 1.200 MW dengan reserve margin 250 MW. Wilayah ini masih akan mendapat tambahan 300 MW pembangkit yang juga masuk dan harus diserap PLN pada tahun depan.

Sementara untuk Kaltim pada akhir tahun ini akan masuk di Bontang sebesar 2 x 50 MW.

Sejauh ini dengan jaringan listrik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang telah berhasil digabungkan dalam satu interkoneksi mampu menghemat beban produksi PLN untuk Kaltim sebesar 20-25 persen.

Provinsi Kaltim disuplai oleh sistem Mahakam yang melayani Kota Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang. Dengan adanya pasokan listrik dari PLTU Teluk Balikpapan (2 x 110 MW), PLTGU Tanjung Batu 100 MW, listrik swasta, dan PLTD lainnya, cadangan daya ini menjadikan kondisi kelistrikan di Kalimantan Timur menjadi lebih baik.

Hal itu disebabkan pihaknya bisa memanfaatkan tenaga listrik dari Kalsel yang sudah banyak menggunakan tenaga gas. Paling tidak biaya produksi untuk area Kaltimra bisa ditekan hingga 20 persen - 25 persen. Dia mengatakan dengan menggunakan tenaga disel, biaya produksi Kaltimra termasuk high cost.

Sejumlah PLTD yang ada di Kaltim pun bisa mulai dinonaktifkan seperti di wilayah Paser, PLTD Gunung Malang, "Statusnya digunakancadangan saja. Pembangkit tersebut dapat difungsikan jika terjadi black out. Jadi, tak ada masalah dengan kendalan di Kaltim. Pemadaman hanya karena gangguan jaringan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper