Bisnis.com, BALIKPAPAN - Sekitar 90 Persen logistik kebutuhan ibu kota negara (IKN) baru diperkirakan dikirim melalui angkutan laut.
Persiapan perpindahan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sedang dalam proses. Balikpapan sebagai kota penyangga utama berbenah menyambut.
Rahmad Masud, Ketua Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Balikpapan, mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat khususnya di dunia maritim diharapkan bisa bersinergi bersama-sama.
"Karena Balikpapan sebagai penunjang bukan hanya untuk masalah ibu kota negara baru (IKNB) tapi dari semua aspek termasuk ekonominya," katanya, Selasa (4/2/2020).
Rahmad yang juga Wakil Walikota Balikpapan menjelaskan bahwa pelabuhan dan bandara internasional satu-satunya di pulau borneo ada di wilayahnya. Itu sebabnya posisi Bumi Etam sangat strategis.
"Karena arus barang yang masuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan sebagai penunjang ibu kota negara itu pasti 90 persen akan menggunakan kapal laut," jelasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo (Persero) IV cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin mengatakan bahwa sedang menyiapkan antisipasi tersebut. Yang utama harus dilakukan adalah melakukan reklamasi di pelabuhan Semayang, Balikpapan.
"Karena sebenarnya Pelabuhan Semayang ini yang dibutuhkan adalah back up area untuk mendukung kegiatan nanti yang diperlukan ibu kota negara baru (IKNB)," katanya.