Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pembatasan ekspor dan impor baik dari dan ke Negeri Tirai Bambu berimbas terhadap ekonomi Balikpapan, meski momen ini juga bisa berdampak positif.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan bahwa wilayahnya sangat berdampak atas kebijakan ikutan imbas merebaknya virus corona di Wuhan. Kota Beruang Madu banyak bermitra dengan China.
"Bukan hanya Indonesia, tapi juga negara lain. Karena produk buatan China ini kan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Balikpapan yang jadi Pelabuhan Internasional," katanya.
Rahmad menjelaskan belum memiliki data pasti atas menurunnya produktivitas. Meski begitu, ini bisa jadi momentum Balikpapan agar tidak terlalu berharap dari negara lain. Balikpapan selalu mengimpor kebutuhan pokok baik dari domestik maupun internasional.
"Mudah-mudahan ini bisa membuat kita jadi mandiri. Seperti buah dari China kemarin [yang dibatasi]. Mudah-mudahan kita bisa garap ini dengan petani. Ini ke depannya," jelas Rahmad.
Saat ini Pemerintah Indonesia telah melarang masuknya hewan hidup dari China untuk mencegah penyebaran corona. Akan tetapi untuk ekspor-impor barang kargo dari dan ke China baik melalui udara maupun laut tidak dilarang.
Baca Juga
General Manager PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT), M Basir mengatakan bahwa saat ini proses bongkar muat terminal petikemas di wilayah Balikpapan ini berjalan normal. Virus yang baru ramai sebulan terakhir belum berdampak langsung karena pengiriman melalui laut butuh waktu cukup lama.
"Jadi saat ini belum terasa. Barang masih seperti biasa. Yang jelas tentu semua pihak harus tingkatkan kewaspadaan," katanya.