Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra Jadikan Pilkada Samarinda Sebagai Tolak Ukur Proses Demokrasi

Hal tersebut adalah sebuah hasil demokrasi dimana rakyat memilihnya sebagai calon pemimpinnya. Proses demokrasi ini adalah sebuah cara yang diikuti dan disetujui dalam negara demokrasi untuk mendekatkan antara rakyat dengan pemimpinnya.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani/Antara
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan proses demokrasi terpilihnya Walikota Samarinda Andi Harun di Pilkada Samarinda 2020 bisa menjadi panutan proses demokrasi partai Gerindra yang dipercaya oleh masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Muzani saat mengadakan pertemuan dengan DPD dan DPC Partai Gerindra se-Kalimantan Timur pada Sabtu (3/4/2021).

“Salah satu janji partai Gerindra ketika di awal adalah memberi solusi atas problem bangsa, 6 Februari 2008 ketika partai ini didirikan salah satu gagasannya adalah bagaimana mewujudkan cita-cita proklamasi 1945,” terang Muzani.

Dia mengingakan kepada kader-kader Gerindra tentang Kondisi bangsa Indonesia sebagai negara yang begitu kaya, alam menyiapkan segalanya dan seterusnya tapi masyarakat masih merasakan ada paradoks (ketimpangan).

“Di kehidupan rakyat dan bangsa ini ada kemiskinan dimana-mana, ada kesenjangan dimana-mana ada problem dimana-mana olehnya itu kita sebagai anak bangsa merasa terpanggil untuk ikut bersama-sama menyelesaikan problem ini melalui Partai Gerindra,” papar Muzani menjelaskan secara singkat sejarah lahirnya Gerindra.

Ahmad menyebutkan pada realitanya masih banyak ditemukan paradoks dengan kehidupan rakyat dan bangsanya, ada kemiskinan dimana-mana, ada kesenjangan dimana-mana, ada problem dimana-mana.

"Kita sebagai anak bangsa merasa terpanggil untuk ikut bersama-sama menyelesaikan problem ini. Maka lanjutlah Gerindra sebagai gerakan partai politik, untuk membantu dan berjanji kepada masyarakat bahwa partai ini bisa dijadikan sebagai alat perjuangan untuk mempercepat mencapai tujuan proklamasi," ungkap Ahmad.

Sebagai gerakan partai politik maka cara-cara dalam berjuang untuk mencapai tujuannya Partai Gerindra menggunakan cara-cara politik.

"Meraih kekuasaan di tingkat pusat berarti kita harus meraih kepercayaan di tingkat nasional. Meraih kepercayaan di tingkat provinsi mama kita harus meraih kekuasaan di tingkat provinsi dan kabupaten," kata Ahmad.

"Yang sedang kita lakukan pada 9 Desember 2020 kemarin saat Pilkada adalah meraih sebanyak-banyaknya kepercayaan rakyat untuk mempercayai calon Pilkada kita baik di tingkat Gubernur maupun kabupaten kota. Di Provinsi Kalimantan Timur hasil Pilkada ada dua Kepala daerah dari Gerindra yang dinyatakan menang oleh KPU yakni Boni di Mahakam Ulu dan Andi Harun di Samarinda," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah hasil demokrasi dimana rakyat memilihnya sebagai calon pemimpinnya. Proses demokrasi ini adalah sebuah cara yang diikuti dan disetujui dalam negara demokrasi untuk mendekatkan antara rakyat dengan pemimpinnya.

"Problem Samarinda tadi saya dapat penjelasan dari Wakil Walikota yakni Sampah, Kemacetan, dan Banjir. Problem tiga ini yang sudah amat mendesak. Ketika Andi Harun menjadi Walikota yang diusung Partai Gerindra, tugas dia adalah bagaimana menyelesaikan problem ini. Dan ketika problem ini pelan-pelan sudah mulai terurai meski belum tuntas itu adalah bagian dari janji yang kita berikan kepada rakyat untuk diselesaikan. Ini adalah cara partai menyelesaikan" ungkap Ahmad Muzani.

Lebih lanjut, dia menegaskan Partai Gerindra akan terus mencetak pemimpin-pemimpin di tingkat kabupaten ada Bupati, di tingkat kota ada Walikota, di tingkat provinsi ada Gubernur, di tingkat nasional ada Presiden.

"Pemimpin-pemimpin yang kita cetak ini adalah yang bertanggung jawab untuk memenuhi janji Partai kepada masyarakat. Tugas parlemen adalah mendukung dari kegiatan Walikota, Bupati dan Gubernur dalam melakukan perubahan percepatan bagi pembangunan warga nya," ungkap Ahmad Muzani.

Ini adalah sebuah hasil proses demokrasi yang baik, hasil dari kepercayaan masyarakat yang benar dan itulah hasilnya pemimpin yang benar. Problem demokrasi adalah munculnya orientasi jangka pendek yang mencoba membelokkan tujuan mulia menjadi tujuan pendek.

"Maka kepercayaan rakyat sering dilakukan dengan cara-cara yang tidak genuine, tidak dengan cara-cara yang suci tapi dilakukan dengan cara-cara yang instan. Inilah yang menyebabkan kemudian rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi. Karena ada cara-cara instan dalam meraih kepercayaan rakyat," lanjut Ahmad.

Dia menegaskan Gerindra mendukung Andi Harun menjadi walikota yang baik, berhasil di tingkat Samarinda sehingga rakyat bisa mengetahui bahwa kota yang diusung Gerindra adalah walikota yang berpihak kepada masyarakat.

"Inilah proses demokrasi yang harus kita percayai sebagai sebuah proses untuk memilih pemimpin, memilih apa yang mereka kehendaki, dan untuk mendengar apa yang rakyat inginkan," kata Ahmad Muzani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper