Bisnis.com, PONTIANAK — Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan bahwa tren permintaan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil dunia terus meningkat dan hal itu mendorong harga tandan buah segar sawit di Kalbar terus membaik dan saat ini harga tertinggi di atas Rp2.000 per kilogram.
“Harga TBS sawit untuk periode pertama April 2021 telah ditetapkan untuk usia 10–20 tahun Rp2.216.20 per kilogram. Harga stabil tinggi karena faktor permintaan CPO tinggi. Untuk harga CPO sendiri saat ini di Kalbar Rp9.772,72 dan karnel Rp6.803,73 per kilogram,” ujarnya di sela-sela kegiatan webinar internasional menggali potensi ekonomi Tiongkok-Kalbar pascapandemi, Jumat (16/4/2021).
Ia menjelaskan bahwa komoditas CPO di Kalbar yang juga sebagian diekspor ke China diprediksikan baik dari sisi permintaan dan harga tahun ini akan meningkat.
“Nah, ini tentu akan berdampak besar bagi perekonomian daerah dan masyarakat terutama petani swadaya,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Kalbar Ys Marjitan mengakui saat ini harga TBS mengalami kenaikan dan konsisten di atas Rp2.000 per kilogram.
Bahkan, ada sejumlah pabrik mengambil TBS dengan harga tertinggi kendati sebenarnya harga tersebut lebih rendah berdasarkan harga ketetapan pemerintah.
“Saat ini sudah menggunakan harga tertinggi. Misalnya harga TBS yang usia sembilan tahun sebenarnya Rp1.900-an, tetapi dibeli dengan harga maksimal usia 10—20 tahun Rp2.000,” ungkapnya.
Para petani, menurut Marjitan menyambut positif tren harga sawit yang tinggi ini. Selain kenaikan harga pada pasar dunia, tingginya harga sawit menurutnya juga dikarenakan baiknya permintaan dari pabrik kelapa sawit.
“Kami berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Internasional Kijing dapat memangkas biaya logistik, sehingga berdampak pada harga sawit,” jelas dia.