Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp490,74 miliar pada semester I/2022.
KUR tersebut disalurkan kepada 7.343 debitur dengan total outstanding KUR sebesar Rp 430,21 miliar.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang menyatakan kredit atau pembiayaan modal kerja yang memiliki suku bunga rendah ini mendukung kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kaltara.
Dia melanjutkan, hal tersebut karena adanya subsidi bunga dari Pemerintah sehingga ada keringanan bagi pelaku usaha dalam beban bunga yang ditanggung.
“Dengan dukungan permodalan ini, UMKM akan tumbuh dan berkembang sehingga mampu meningkatkan perekonomian Kaltara,” ujarnya yang dikutip, Senin (11/7/2022) .
Selain itu, Zainal menyatakan KUR bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif dan meningkatkan kapasitas daya saing UMKM.
“Diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” katanya.
Penyaluran kredit KUR didominasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), dengan nilai Rp285,64 miliar diberikan kepada 5.870 debitur atau 70 persen dari total debitur KUR di Kaltara.
Sedangkan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara sebagai penyalur terbanyak ke empat, dengan nilai KUR Rp 43 miliar dengan debitur 364 pelaku usaha.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DjPb) Kaltara, Wahyu Prihantoro mengungkapkan bahwa penyaluran KUR meningkat signifikan secara tahunan.
Dia memaparkan, secara year-on-year (yoy), kinerja penyaluran KUR meningkat secara signifikan terhadap kinerja penyaluran pada akhir semester I tahun 2021, yaitu sebesar Rp332,60 miliar untuk 6.320 debitur.
Secara spasial, debitur KUR tertinggi tercatat di Kabupaten Nunukan dengan 2.489 debitur, diikuti Kota Tarakan sebanyak 2.141 debitur.
“Untuk Kabupaten Malinau dan Tana Tidung didorong memanfaatkan pinjaman KUR untuk mendukung pelaku UMKM di daerah tersebut,” terang Wahyu.
Jika dirinci, total penyaluran KUR senilai Rp490,74 miliar telah memfasilitasi 3.298 pelaku usaha perdagangan dengan nilai kredit sebesar Rp 249,89 miliar, pelaku usaha pertanian dan peternakan sebanyak 1.799 dengan nilai kredit sebanyak Rp 92,08 miliar, pelaku usaha perikanan sebanyak 1.082 dengan nilai kredit Rp 58,25 miliar dan pelaku usaha lainnya seperti industri pengolahan makanan, jasa transportasi dan pergudangan serta jasa kesehatan.
Sebagai informasi, penyaluran KUR di dominasi skema KUR Mikro yaitu sebesar Rp 260,26 miliar dengan 6.126 debitur, disusul skema KUR Kecil Rp 227,06 miliar sebanyak 889 debitur dan KUR supermikro senilai Rp3,1 milyar yang disalurkan kepada 328 debitur.