Bisnis.com, SAMARINDA –– Ekspor hasil industri menjadi sektor paling positif di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang Agustus 2022 dengan mencatat kenaikan nilai ekspor sebesar 14,57 persen.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menyatakan nilai ekspor yang diraih sebesar US$616,87 juta dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencatatkan angka US$538,42 juta.
Sementara itu, sektor industri utama lainnya masih melambat pada Agustus 2022.
“Ekspor hasil Tambang mengalami penurunan 6,45 persen yaitu dari US$2.862,43 juta di Juli menjadi US$2.677,85 juta pada Agustus,” ujarnya dalam rilis, Senin (3/10/2022).
Kemudian, ekspor produk hasil pertanian juga terkontraksi hingga 83,43 persen, dengan nilai ekspor sebesar US$0,38 juta turun dari Juli 2022 sebesar US$2,30 juta.
Yusniar menjelaskan ekspor nonmigas Kaltim meningkat 65,56 persen dibanding periode yang sama pada 2021 selama Januari hingga Agustus 2022.
“Peningkatan disumbang oleh meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 77,04 persen dan ekspor hasil industri sebesar 27,62 persen,” jelasnya.
Sebagai informasi, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kaltim dengan peranan sebesar 75,61 persen sampai dengan Agustus 2022.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa total nilai ekspor nonmigas ke 13 negara tujuan pada Agustus 2022 mencapai US$2,92 miliar atau turun US$147,96 juta dibandingkan Juli 2022.
Adapun, Yusniar menuturkan bahwa Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor ke beberapa negara utama.
“Di kawasan Asean nilai ekspor Kaltim turun US$88,27 juta (11,81 persen), sedangkan di tujuh negara utama lainnya turun US$96,49 juta (4,07 persen). Ekspor Kalimantan Timur yang mengalami peningkatan terjadi pada ekspor ke kawasan Uni Eropa sebesar US$10,69 juta (16,44 persen),” pungkasnya.