Bisnis.com, BALIKPAPAN — Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur (OJK Kaltim) menyebutkan kredit restrukturisasi bank umum terus melandai seiring tren positif sektor keuangan Kaltim pada kuartal II/2022.
Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan kredit restrukturisasi bank umum tercatat sebesar Rp5,6 triliun yang disalurkan kepada 26.917 rekening debitur sampai dengan posisi Juni 2022.
Sebelumnya, OJK mencatat tren kredit restrukturisasi bank umum naik sejak POJK Stimulus Covid-19 berlaku pada Maret 2020 dengan puncak tertinggi pada bulan September 2020 sebesar Rp7,97 triliun.
Di sisi lain, Made menjelaskan kinerja perkreditan perbankan di Kaltim menunjukkan angka pertumbuhan positif dilihat dari peningkatan kredit lokasi bank dan lokasi proyek yang masing-masing tumbuh sebesar 9,25 persen dan 18,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp74 triliun, tumbuh dibandingkan posisi Juni 2021 yang tercatat sebesar Rp68 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
Sementara itu, dia menyebutkan penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp144 triliun, atau naik dari posisi Juni 2021 yang tercatat sebesar Rp121 triliun.
Baca Juga
Kemudian, profil risiko perbankan relatif masih terjaga, dimana rasio NPL gross sebesar 4,09 persen dan NPL nett 1,70 persen untuk kredit lokasi bank. Sedangkan, untuk kredit lokasi proyek NPL gross 2,82 persen dan NPL nett sebesar 0,92 persen.
“Hal ini menggambarkan perbankan di Kaltim telah melakukan pencadangan yang memadai sehingga NPL nett tetap terjaga pada level di bawah ketentuan maksimal 5 persen,” terang Made.
Adapun, dia menuturkan bahwa terdapat 447 pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui portal KURKaltim.com dengan total plafon Rp42,08 miliar sampai dengan Agustus 2022.
Sebagai informasi, KUR Kaltim.com merupakan portal/website pengajuan KUR yang terintegrasi dengan 10 bank penyalur yang diluncurkan oleh OJK Kaltim sejak 16 Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
