Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Investor Pasar Modal Kaltim Naik Puluhan Ribu

Capaian ini meningkat sebanyak 42.921 SID atau sebesar 52,15 persen (yoy) dibandingkan Juni 2021.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Timur (OJK Kaltim) mencatat jumlah investor pasar modal sebanyak 65.306 Single Investor Identification (SID) periode Juni 2022.

Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma menyatakan capaian ini meningkat sebanyak 42.921 SID atau sebesar 52,15 persen (yoy) dibandingkan Juni 2021.

“Sejalan dengan tingginya minat investasi di kalangan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/11/2022).

Selain itu, Made menyebutkan instrumen reksadana juga menjadi pilihan investasi di kalangan masyarakat dengan kenaikan jumlah investor sebesar 72,03 persen (yoy), dari  83.987 SID menjadi 144.481 SID pada Juni 2022.

Secara spasial, investor masih terkonsentrasi pada Kota Balikpapan, Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Jika dirinci, penyumbang investor saham paling banyak berasal dari Kota Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara yaitu masing-masing sebesar 21.193 SID, 19.571 SID, dan 5.615 SID.

Sementara itu, investor reksadana terbesar berada di Kota Samarinda sebesar 40.734 SID, diikuti kota Balikpapan 40.329 SID, dan Kutai Kartanegara sebanyak 17.583 SID.

Kemudian, Made mengungkapkan bahwa nilai transaksi saham di bulan Juni 2022 tercatat sebesar Rp1,89 triliun atau tumbuh sebesar 14,44 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp1,65 triliun.

Dia menuturkan bahwa Kota Samarinda menjadi daerah yang memiliki nilai transaksi saham paling tinggi di Kaltim yaitu senilai Rp541 miliar, disusul Balikpapan Rp520 miliar, dan Bontang sebesar Rp194 miliar dari total keseluruhan nilai transaksi saham.

“Nilai transaksi saham yang meningkat sejalan dengan nilai kepemilikan saham yang semakin besar oleh investor yaitu sebesar Rp4,85 triliun, tumbuh sebesar 148,57 persen (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,95 triliun,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper