Bisnis.com, SOLO—Kirab gunungan yang membelah pengunjung car free day di Jalan Slamet Riyadi, Solo, mengawali Festival Pangan Lokal 2022 pada hari kedua, Minggu (13/11/2022).
Arak-arakan dimulai dari Loji Gandrung, rumah dinas wali kota Solo, hingga Pamedan Pura Magkunegaran. Kirab diikuti ratusan seniman dari sejumlah sanggar kesenian di Kota Solo dan sekitarnya.
Alunan gamelan mengiringi tarian Grasak dan Kesenian Ganjur. Tarian berkostum raksasa dan binatang buas ini mengawal gunungan hasil bumi yang merupakan simbol kemakmuran. Sekaligus ungkapan rasa syukur petani atas hasil panen yang berlimpah.
"Hasil bumi berupa sayur mayur. Ada cabai, kacang panjang, terong, wortel dan sebagainya,” ujar Wahyu Wulandari, Project Director Festival Pangan Lokal 2022.
Setibanya di Pamedan Pura Mangkunegaran, gunungan hasil bumi kemudian diserahkan kepada perwakilan PT Pupuk Kaltim untuk dibagikan dan diperebutkan oleh masyarakat yang sudah memadati lokasi.
Tidak hanya itu, Festival Pangan Lokal 2022 di Pamedan Pura Mangkunegaran juga diisi dengan edukasi anak tentang pangan. Sedikitnya 300 anak peserta lomba mewarnai mendapatkan bibit tanaman pangan. Antara lain cabai dan tomat.
"Kami ajak anak untuk mengenal bagaimana menanam, merawat tanaman," terang Wulan, sapaan akrab Wahyu Wulandari.
Ada pula lomba push bike yang juga diikuti anak-anak. Adanya lomba-lomba bagi anak-anak ini mendororong transaksi hasil olahan pangan yang digelar dalam Festival Pangan Lokal 2022.
Di lain sisi, Festival Pangan Lokal 2022 turut menggerakkan masyarakat perkotaan tergerak mengoptimalkan lahan di permukiman dengan aneka tanaman pangan, seperti yang dilakukan Badranaya Nurseri yang fokus membudidayakan tanaman buah dalam pot.
“Sekarang tersedia aneka varietas tanaman lombok, terong, tomat, dan aneka sayuran yang bisa ditanam di polybag atau pot yang bisa ditempatkan di teras rumah. Kualitasnya tidak kalah dengan tanaman di sawah atau pekarangan. Ini bisa menghemat uang belanja. Dengan tanah sejengkal, bisa didapat panen maksimal,” beber Wulan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengapresiasi Festival Pangan Lokal 2022 yang selain melibatkan UMKM juga mendorong pemanfaatan lahan untuk pertanian utamanya urban farming. Dia mengatakan Kota Solo selama ini sudah memiliki modal yang kuat terhadap pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kementan. Karena itu, Pemkot Solo akan terus mendukung upaya pengembangan urban farming.
Pupuk Kaltim pun memiliki produk yang cocok untuk tanaman hortikultura, yakni NPK Pelangi. NPK Pelangi sangat cocok untuk semua jenis tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan. Dibuat dengan teknik pencampuran secara fisik (bulk blending) menggunakan bahan baku berkualitas tinggi seperti Urea Granul, Diammonium Phospate (DAP) dan KCL yang merupakan sumber kalium dari serpihan asli (flake) dengan kandungan Kalium Oksida (K2O) sebesar 60 persen.
Keunggulan NPK Pelangi di antaranya melepaskan unsur hara sesuai karakteristik atau sifat asli bahan baku, karena Urea Granul merupakan slow release nitrogen fertilizer yang lebih efisien diserap tanaman. Selain itu, NPK Pelangi juga memiliki kandungan dan kelautan unsur fosfat yang sangat tinggi, dengan berbagai komposisi unsur hara yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman pertanian.
Selain itu, NPK Pelangi juga lebih efektif, efisien, dan tahan disimpan lebih lama, serta mampu meningkatkan hasil panen. Beberapa komposisi NPK Pelangi yakni 20-10-10 dan 16-16-16 yang dianjurkan untuk tanaman pangan dan hortikultura, seperti padi, jagung, cabai, tomat, kubis, dan berbagai jenis tanaman sayur.
Sementara itu, owner Badranaya Nurseri, Agus Kristianto, salah seorang peserta Festival Pangan Lokal 2022, menuturkan pihaknya mengembangkan usaha tanaman buah dalam pot, baik yang masih bibit maupun sudah berbuah.
"Tidak sulit menanam buah didalam pot. Semua tanah baik untuk menanam. Tinggal dirawat, disiram teratur, dipupuk, disayang diajak ngobrol, pasti akan tumbuh subur di lahan yang terbatas," jelasnya.